Hal itu dia sampaikan saat menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) Partai Gerindra ke 12 dan peresmian kantor Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerindra Lampung Selatan, Jl.Trans Sumatera Dusun Simpur Jaya Kalianda, Sabtu 22 Februari 2020.
"Disisi lain partai juga harus diperkuat, dengan orientasi perjuangan harus jelas, sejak partai ini berdiri pada 6 Februari 2008 yang sekarang usianya 12 tahun, partai ini tidak pernah bergeser perjuangannya, partai ini tidak pernah tergoda mengubah arah perjuangannya," bebernya.
Itu sebabnya kata wakil ketua MPR RI ini menegaskan kepada seluruh Pimpinan dan pengurus Partai Gerindra di Lampung Selatan mulai dari anggota DPRD Fraksi Gerindra, DPC, PAC, Ranting dan Pimpinan Anak Ranting untuk tidak pernah meninggalkan rakyat.
Gerindra diminati dan menjadi partai pemenang kedua di Indonesia diusia yang ke 12 tahun, Bahkan menurutnya
perolehan posisi kedua ditingkat nasional bukanlah perkara mudah, ini adalah prestasi yang luar biasa bagi partai besutan Prabowo Subianto.
"Ini adalah prestasi yang sangat besar bagi partai yang baru berusia 12 tahun, dan perolehan yang diperoleh Gerindra karena Gerindra konsisten dalam perjuangannya, murni dalam perjuangannya, karena rakyat menginginkan Gerindra bersungguh sungguh dan itu harus kita buktikan," urainya.
Penguatan Partai Politik, dan penguatan kelembagaan partai politik, serta penguatan penguatan instrumen partai politik, adalah bagian dari demokrasi yang dipilih oleh partai Gerindra.
"Kita tidak ingin demokrasi yang kita pilih ini menjadi demokrasi yang tidak berguna, karena dari awal kita mempercayai ibu dan bapak, partai yang kuat, partai yang sistematis dan partai yang modern, Dengan anggota DPR yang amanah dengan Gubernur dan wakil rakyat yang bagus akan melahirkan kesejahteraan rakyat dan menciptakan rasa keadilan, tapi sebaliknya kita tidak mau demokrasi yang kita lakukan tidak justru tidak produktif bagi kesejahteraan rakyat" ungkapnya.
“Partai yang kuat akan melahirkan demokrasi yang sehat. Demokrasi yang sehat akan memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya.
Demokrasi itu mendorong partisipasi rakyat untuk turut serta mewujudkan keadilan dan kesejahteraan. Itulah visi Indonesia kedepan, bukan sebaliknya. Kesejahteraan lahir tanpa adanya demokrasi, berarti pembangunan tanpa partisipasi rakyat.” Tambah Muzani