Bugiswarta.com, Jakarta -- Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasim (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, permasalahan yang kini di alami perusahaan BUMN Jiwasraya merupakan kesalahan dari lembaga eskutif dan legislatif.
Pasalnya, sebagai lembaga pengawas jika kinerja DPR nya benar tentu sejak awal bisa menemukan potensi permasalahan, selain itu kinerja dari eksekutif dibawah Kementertian BUMN yang tidak mampu melihat secara konfrehensif akar permasalahan adalah bukti jika kinerja BUMN selama ini sebatas laporan asal bapak senang (ABS).
"Secara kekuasaan memang itu dibawah kementerian BUMN yang telah lalai dalam menjalankan kewajibannya, namun kendali itu ada ditangan Kementerian BUMN yang membawahinya, tentu perlu di cek bagaimana laporan perusahaannya selama ini, jika sebatas ABS tanpa melakukan penelusuran lebih jauh patut diduga ada kemungkinan selama ini telah terjadi konspirasi besar yang tidak hanya sebatas melibatkan para petinggi jiwasraya", tutur Jajat.
Jajat menambahkan, jika benar apa yang dikatakan Jokowi kalau permasalahan ini sudah terjadi sejak 10 tahun yang lalu, lantas bagaimana dengan hasil kinerja DPR sebagai lembaga pengawas selama ini, jika kejadian ini tidak diungkap secara detail akan menimbulkan kecurigaan di masyarakat apakah ini benar hanya sebatas kesalahan dari pimpinan jiwasraya atau memang sudah ada skenario besar untuk bersama-sama merampok uang negara.
"Tidak cukup sebuah kesalahan yang jelas-jelas menimbulkan kerugian negara yang besar hanya bisanya menyalahkan sekelompok orang, padahal jika ditarik tentang kewenangannya semua pihak harus bertanggung jawab untuk itu, saya kira ini merupakan tantangan besar bagi Kejagug yang baru, apakah akan mampu mengungkap aktor dibalik semua ini atau hanya selesai dengan sosok figur di depan", tutup Jajat.
Pasalnya, sebagai lembaga pengawas jika kinerja DPR nya benar tentu sejak awal bisa menemukan potensi permasalahan, selain itu kinerja dari eksekutif dibawah Kementertian BUMN yang tidak mampu melihat secara konfrehensif akar permasalahan adalah bukti jika kinerja BUMN selama ini sebatas laporan asal bapak senang (ABS).
"Secara kekuasaan memang itu dibawah kementerian BUMN yang telah lalai dalam menjalankan kewajibannya, namun kendali itu ada ditangan Kementerian BUMN yang membawahinya, tentu perlu di cek bagaimana laporan perusahaannya selama ini, jika sebatas ABS tanpa melakukan penelusuran lebih jauh patut diduga ada kemungkinan selama ini telah terjadi konspirasi besar yang tidak hanya sebatas melibatkan para petinggi jiwasraya", tutur Jajat.
Jajat menambahkan, jika benar apa yang dikatakan Jokowi kalau permasalahan ini sudah terjadi sejak 10 tahun yang lalu, lantas bagaimana dengan hasil kinerja DPR sebagai lembaga pengawas selama ini, jika kejadian ini tidak diungkap secara detail akan menimbulkan kecurigaan di masyarakat apakah ini benar hanya sebatas kesalahan dari pimpinan jiwasraya atau memang sudah ada skenario besar untuk bersama-sama merampok uang negara.