Pasalnya melihat kewenangannya yang begitu luas kinerja dari dewan pengawas KPK akan sangat menentukan nasib KPK lima tahun kedepan.
"Motif bebas dari kepentingan politis dalam penunjukan dewan pengawas KPK oleh Presiden sulit untuk dipisahkan, apalagi ini penunjukan langsung, namun kita harap di periode kedua ini Jokowi bisa memilih orang-orang yang tepat dan profesional dibidangnya mengingat hingga saat ini publik masih menaruh haraupan besar kepada KPK untuk membersihkan negeri ini dari para pejabat tamak yang melakukan korupsi", tutur Jajat.
Jajat menambahkan, sebaiknya kita sudahi perdebatan pro kontra tentang revisi UU KPK karena secara jelas Jokowi sudah menutup peluang tersebut dan ingin memberikan kesempatan dan melihat hasil kinerjanya, untuk itu poin pentingnya adalah siapa yang akan menjadi kandidat dewan pengawas karena akan sangat menentukan hasil dari kinerja KPK.
"Pasca kegagalan menangani kasus-kasus besar, disadari atau tidak KPK kini tidak lagi menjadi primadona, bahkan periode yang lalu KPK hanya berhasil menangani perkara suap dengan mengandalkan OTT, untuk itu dengan kehadiran dewan pengawas ini diharapkan akan mampu membawa KPK kepada jalur semestinya sebagai tonggak utama dalam pemberantasan kasus korupsi", tutup Jajat.