Bugiswarta.com, BONE--LembagaKajian dan Advokasi Lintas Masyarakat (LEKAS) dan Green Indonesia Foundation (GIF) melakukan audiensi dengan sejumlah pejabat di pelabuhan Bajoe, hal tersebut bertujuan untuk memecahkan solusi sampah laut dan pembentukan bank sampah pelabuhan.
Ketua LEKAS, Anwar Marjan mengatakan pihaknya berdiskusi dengan syahbandar pelabuhan Bajoe terkait pengolahan sampah tersebut.
"Kami diskusikan mengenai sampah di pelabuhan, termasuk sampah yg di produksi sampah dari feri dan kapal nelayan, kami juga mendirikan bank sampah di wilayah pelabuhan untuk mengakomodir pengelolaan sampah ini," kata Anwar 26/11/2019.
Lanjut Anwar, produksi sampah pelabuhan Bajoe yang terletak di Tanete Riattang Timur terbilang tinggi di Bone, apalagi sampah yang terbuang laut. "Solusi ya pengelolaan sampah secara partisipatif dengan mengaktifkan bank sampah tersebut," pungkas Anwar.
Sementara Direktur GIF, H Asrul Hosein berharap semua steakholder Persampahan di Bone agar bersama merubah paradigma masyarakat melihat sampah tidak lagi menjadi masalah, Termasuk pengelolaan sampah diwilayah pelabuhan ini
" Pelabuhan Bajoe terhubung dengan pelabuhan Kolaka, nanti pemerintah di kedua pemerintah daerah bisa membuat MoU pengelolaan sampah, Sampah yang ada dikapal itu dihargai, makanya bank sampah disini sedikit berbeda karena ada devisi sampah kapal feri, nelayan dan di pelabuhan rakyat," kata Asrul.
Kepala Syahbandar pelabuhan Bajoe, Muhammad Asgar mensupport inisiasi LEKAS untuk pengelolaan sampah di pelabuhan.
Ketua LEKAS, Anwar Marjan mengatakan pihaknya berdiskusi dengan syahbandar pelabuhan Bajoe terkait pengolahan sampah tersebut.
"Kami diskusikan mengenai sampah di pelabuhan, termasuk sampah yg di produksi sampah dari feri dan kapal nelayan, kami juga mendirikan bank sampah di wilayah pelabuhan untuk mengakomodir pengelolaan sampah ini," kata Anwar 26/11/2019.
Lanjut Anwar, produksi sampah pelabuhan Bajoe yang terletak di Tanete Riattang Timur terbilang tinggi di Bone, apalagi sampah yang terbuang laut. "Solusi ya pengelolaan sampah secara partisipatif dengan mengaktifkan bank sampah tersebut," pungkas Anwar.
Sementara Direktur GIF, H Asrul Hosein berharap semua steakholder Persampahan di Bone agar bersama merubah paradigma masyarakat melihat sampah tidak lagi menjadi masalah, Termasuk pengelolaan sampah diwilayah pelabuhan ini
" Pelabuhan Bajoe terhubung dengan pelabuhan Kolaka, nanti pemerintah di kedua pemerintah daerah bisa membuat MoU pengelolaan sampah, Sampah yang ada dikapal itu dihargai, makanya bank sampah disini sedikit berbeda karena ada devisi sampah kapal feri, nelayan dan di pelabuhan rakyat," kata Asrul.