NCID Sebut Prabowo Sesungguhnya Merajut Persatuan Bangsa -->
Cari Berita

NCID Sebut Prabowo Sesungguhnya Merajut Persatuan Bangsa


Bugiswarta.com, Jakarta -- Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, safari politik yang terus dilakukan Ketum Gerindra Prabowo Subianto sesunggunga merajut persatuan bangngsa.

Kendati apa yang dilakuannya menua banyak spekulasi publik persepsi dimasyarakat lantaran perbedaan sikap politik yang cenderung berbeda yang kini ditunjukan oleh Prabowo dan Gerindra.

"Pada dasarnya Prabowo sedang merajut persatuan, jika dilihat secara seksama perbedaan politik dalam pilpres 2019 yang lalu cukup memberikan pengaruh besar di masyarakat dan jika dibiarkan berlarut akan berpotensi munculnya disintregasi<" kata Jajat senin 14/10/2019.

Untuk itu terlepas dari kepentingan politik apapun, menurut langkah yang diambil Prabowo dan para elit politik lainnya sangat tepat dan diharapkan pesan dari berbagai pertemuan tersebut dapat di pahami publik sebagai upaya penegasan persatuan negara itu lebih penting dan diatas kepentingan politik apapu

"kemudian isu tentang Gerindra masuk kedalam koalisi pendukung pemerintah, hingga saat ini Prabowo sebagai ketum Gerindra terlihat masih belum merubah manifesto perjuangannya namun terkait dengan safari politiknya saat ini semakin menegaskan ada kemungkinan besar Gerindra masuk dalam koalisi partai pendukung pemerintah,"bebernya.

Terakhir adanya kepentingan politik dalam menyikapi rencana amandemen UUD 1945, rencana amandemen UUD 1945 yang baru-baru ini juga santer menjadi bahasan supaya bisa lancar tentunya terlebih dahulu memerlukan kesamaan pandangan dari semua elit politik dengan mengedepankan kepentingan negara, 

"Apakah memang sudah diperlukan kembali dilakukan amandemen UUD 1945 atau tidak, saya kira hal ini perlu dilakukan pengkajian secara mendalam mengingat amandemen UUD 1945 akan mempunyai pengaruh terhadap UU lain, untuk itu yang menjadi dasar dilakukannya amandemen ini harus jelas dampak positif dan negatif bagi kelangsungan negara kedepan, tidak hanya sebatas kepentingan politis semata,"bebernya