Bugiswarta.com, Jakarta -- Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengapresiasi kabar penolakan dari sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) atas undangan Jokowi dari Istana.
Jajat menyebut gaya politik meja makan ala Jokowi sudah tidak lagi ampuh. Sebelumnya gaya politik meja makan seolah seperti menjadi trend baru dari cara komunikasi para elit parpol, termasuk juga Jokowi, namun sayangnya cara seperti itu kini tidak lagi ampuh.
“Penolakan dialog dari BEM-SI ini seperti mengindikasikan saat ini yang ditunggu dari Jokowi hanya langkah konkret mengingat dialog yang selama ini sudah dilakukan terbukti tidak membuahkan hasil,"kata Jajat Jum'at, 27/09/2019
Untuk itu alangkah baiknya apa yang disampaikan Jokowi pasca pertemuan dengan sejumlah tokoh di Istana beberapa waktu lalu dapat segera direalisasikan baik melakukan pengkajian kembali ataupun mengeluarkan Perppu terkait revisi UU KPK yang sebelumnya telah di setujui oleh Pemerintah dan DPR
Jajat melanjutkan, pentingnya segera merealisasikan apa yang telah di janjikan Jokowi agar suasana bisa lebih kondusif mengingat ini adalah masa rawan menjelang berakhirnya masa jabatan DPR dan Presiden.
Selain itu, banyaknya korban luka hingga meninggal dunia akibat dari tindakan represif dari aparat dalam menghalau sejumlah gerakan demonstrasi bisa memicu kembalinya gerakan demonstrasi mahasiswa.
“Aksi represif hingga menimbulkan korban meninggal dunia dalam menangani aksi demonstrasi pada era Jokowi bukan hanya baru kali ini terjadi, saya kira sudah waktunya bagi Presiden memberi peringatan kepada Kapolri agar anggotanya bisa menerapkan SOP sekalipun dalam kondisi darurat sehingga kejadian yang berulang seperti ini tidak kembali terulang”, tutup Jajat.
Jajat menyebut gaya politik meja makan ala Jokowi sudah tidak lagi ampuh. Sebelumnya gaya politik meja makan seolah seperti menjadi trend baru dari cara komunikasi para elit parpol, termasuk juga Jokowi, namun sayangnya cara seperti itu kini tidak lagi ampuh.
“Penolakan dialog dari BEM-SI ini seperti mengindikasikan saat ini yang ditunggu dari Jokowi hanya langkah konkret mengingat dialog yang selama ini sudah dilakukan terbukti tidak membuahkan hasil,"kata Jajat Jum'at, 27/09/2019
Untuk itu alangkah baiknya apa yang disampaikan Jokowi pasca pertemuan dengan sejumlah tokoh di Istana beberapa waktu lalu dapat segera direalisasikan baik melakukan pengkajian kembali ataupun mengeluarkan Perppu terkait revisi UU KPK yang sebelumnya telah di setujui oleh Pemerintah dan DPR
Jajat melanjutkan, pentingnya segera merealisasikan apa yang telah di janjikan Jokowi agar suasana bisa lebih kondusif mengingat ini adalah masa rawan menjelang berakhirnya masa jabatan DPR dan Presiden.
Selain itu, banyaknya korban luka hingga meninggal dunia akibat dari tindakan represif dari aparat dalam menghalau sejumlah gerakan demonstrasi bisa memicu kembalinya gerakan demonstrasi mahasiswa.
“Aksi represif hingga menimbulkan korban meninggal dunia dalam menangani aksi demonstrasi pada era Jokowi bukan hanya baru kali ini terjadi, saya kira sudah waktunya bagi Presiden memberi peringatan kepada Kapolri agar anggotanya bisa menerapkan SOP sekalipun dalam kondisi darurat sehingga kejadian yang berulang seperti ini tidak kembali terulang”, tutup Jajat.