Suasana musyawarah keluarga korban di Tomoni |
Bugiswarta.com, Tomoni, -- Sejak pemukulan dan pengeroyokan sejumlah pemuda dan anak dibawah umur di Jalan Poros Cendana Hitam Kecamatan Tomoni Luwu Timur 6 juni lalu, Kapolsek Mangkutana sulit ditemui dikantornya untuk mendapatkan konfirmasi soal kepastian pengembangan kasus tersebut.
Jurnalis bugiswarta.com, pun mencoba mendatangi kantornya namun hingga saat ini belum berhasil ditemui.
Padahal kejadian pemukulan dan pengeroyokan pada sejumlah pemuda mengeroyok Korban AD (15) pada 6 Juni 2019 di Jalan Poros Cendana Hitam Kecamatan Tomoni, Luwu Timur cukup meresahkan warga karena diduga melibatkan oknum aparat.
Sementara pada kamis 13 juni 2019 Keluarga pelaku menemui keluarga korban AD di desa Mulsyari, beserta kepala Desa Patengko sebagai perantara komonikasi dari pihak keluarga tersangka.
"Atas nama Desa Patengko
saya meminta maaf kepada keluarga yang ada di Mulyasri ini
sekali lagi saya sampaikan bahwa waktu kejadian saya tidak ada
saya satu bulan Persis di Makassar
urus keluarga yang dioprasi
jadi baru kemarin pagi saya tiba disni" Kades Patengko menerangkan
Namun dari keluarga korban di Mulyasari ketika kami ditemui Bugiswarta menerangkan bahwa keluarga pelaku lebih baik temui terlebih dahulu keluarga korban lainnya
Pihak keluarga korban menerangkan bahwa sudah pihak keluarga pelaku pengeroyokan beberapa kali hanya menemui keluarga korban (di Mulyasri) namun korban lainnya belum ditemuinya
"benar pak kita dsini (keluarga ading korban) sudah berapa kali didatangi dari keluarga pelaku, pertama di kantor desa Mulyasri ya saya sampaikan "bapak temui dulu kelima keluarga korban lainnya, karena korban bukan cuman anak saya" setelah itu semalam datang lagi, ya jawaban saya tetap sama temui dulu korban lainnya, dan barusan ketemu lagi membawa kepala desa, sampai capek menerangkan pak.. ya jawaban saya ya tetap sama, temui dulu keluar yang lain, baru kita bisa bicrakan kelanjutannya sperti apa," ibu AD brcerita
Hingga berita ini diturunkan bugiswarta berhasil menemui ke 5 korban dan keluarganya yakni :#
Febri Nus Pianto 16 thn
Riski Harianto 14 thn
Taufik Kurniawan 13
Ilham Rifa'i 15
Aknal Hairullah 15 thn
Hasil dari musyawarah keluarga korban mereka menerangkan bahwa kejadian ini sudah termsuk dalam penganiayaan berat dan yang lebih parahnya adalah ke 4 korban masih dibawah umur dan tidak mempunyai masalah apapun sebelumnya, pihak mereka malasah ini akan tetap melalui proses hukum
"ya kalau mau atur damai ya damai tapi hukum tetap berjalan" bapak suraji menerangkan
sampai saat ini kami dari bugiswarta.com masih bslum berhasil menemui kapolsek setempat untuk dimintai keterangan.
Waris/USMAN
Waris/USMAN