Bugiswarta.com, Palangkaraya — Sandiaga Salahuddin Uno membeli gelang khas dayak saat mengunjungi sentra UMKM pusat kerajinan Palangkaraya Kalimantan Tengah di Jalan Batam, Pahandut, Kota Palangka Raya, Senin (4/2/2019).
Gelang berbahan kayu dan batu ini dilukis dengan motif khas dayak, berwarna - warni. Sandi membeli kerjainan tangan itu, sekaligus untuk mempromosikan kerjainan yang diproduksi para pelaku UMKM.
Deny salah satu pemilik toko mengaku membutuhkan promosi untuk produknya demi menggenjot penjualan. Karena belum banyak orang lokal atau wisatawan dalam negeri yang yang menggunakan tas atau asesoris lainnya yang mereka produksi.
“Banyak wisatawan lokal yang masih belum percaya atau belum yakin menggunakan berbagai asesoris yang kami buat pak. Ini butuh promosi. Padahal produksi kami cukup bagus. Malah banyak orang Korea Selatan yang menggunakan produk kami,” curhat Deni.
Menurut Sandi dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta merupakan pangsa pasar yang besar, sayangnya masih dimanfaatkan oleh negara lain.
“Kecintaan untuk menggunakan produksi dalam negeri memang harus digenjot lagi. Saya akan memakai gelang ini. Cakep kan ini produk lokal. Jadi memang harus ditumbuhkan. Kemarin saya ke Aceh, bangga rasanya, grup kopi internasional dengan lambang warna hijau, tidak bisa masuk ke sana. Karena masyarakat Aceh bangga minum kopi sendiri. Begitu juga dengan warga Palangkaraya, harusnya mempromosikan kaeeajunan tangan para pengrajinnya,” terang Sandi.
Gelang berbahan kayu dan batu ini dilukis dengan motif khas dayak, berwarna - warni. Sandi membeli kerjainan tangan itu, sekaligus untuk mempromosikan kerjainan yang diproduksi para pelaku UMKM.
Deny salah satu pemilik toko mengaku membutuhkan promosi untuk produknya demi menggenjot penjualan. Karena belum banyak orang lokal atau wisatawan dalam negeri yang yang menggunakan tas atau asesoris lainnya yang mereka produksi.
“Banyak wisatawan lokal yang masih belum percaya atau belum yakin menggunakan berbagai asesoris yang kami buat pak. Ini butuh promosi. Padahal produksi kami cukup bagus. Malah banyak orang Korea Selatan yang menggunakan produk kami,” curhat Deni.
Menurut Sandi dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta merupakan pangsa pasar yang besar, sayangnya masih dimanfaatkan oleh negara lain.