Menyerang Prabowo Sandi Dengan Membabi Buta Adalah Pihak Yang Takut Kalah -->
Cari Berita

Menyerang Prabowo Sandi Dengan Membabi Buta Adalah Pihak Yang Takut Kalah

Bugiswarta.com, Jakarta - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said menyatakan pihaknya tidak risau atas peredaran ribuan eksemplar tabloid 'Indonesia Barokah' di sejumlah masjid di Ciamis dan Tasikmalaya, Jawa Barat.

Tabloid Indonesia Barokah berisi tulisan yang diduga menyudutkan calon presiden dan wakil Presiden nomir urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Sudirman mengatakan, penyebaran tabloid berisi fitnah yang menyudutkan paslon tertentu merupakan cara primitif dan bertentangan dengan prinsip Prabowo-Sandi yang menganggap pesta demokrasi sebagai ajang memberikan pendidikan politik bagi rakyat.

"Biar masyarakat lihat deh, itu cara-cara primitif menurut saya dan sudah dari awal saya mengatakan, ayo kita adu gagasan, adu kebaikkan, adu pesan-pesan baik, jangan menyebarkan hal begitu. Biar masyarakat menilai. Gak mungkin kan kita bikin sendiri, yang bikin kan pasti orang lain. Jadi biar saja," kata Sudirman di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu (23/1/2019).

Dalam kesmepatan itu, Sudirman mengatakan bahwa peredaran tabloid Indonesia Barokah tidak akan menggembosi elektabilitas Prabowo-Sandi di pilpres nanti. Justru sebaliknya, mantan Menteri ESDM ini menyebut pihak yang menyerang Prabowo-Sandi dengan membabibuta adalah pihak yang takut kalah.

"Insyaallah masyarakat kita sudah cukup cerdas. Kan tabloid bukan satu-satunya sumber bacaan. Mereka nonton tv, punya medsos, punya akses kepada jejaring internet, jadi kami tidak terlalu khawatir dengan yang begituan," kata Sudirman.

"Kalau menyerang terlalu bombastis, katanya yang menyerang itu tanda-tanda tidak secure. Saya pernah dengar penuturan seorang ahli prilaku hewan. Hewan yang menyerang itu, tanda hewan itu sedang tidak nyaman, sedang tidak aman. Jadi melakukan tindakan begitu," imbuh Sudirman.