Bugiswarta.com, Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, menerima kunjungan duta besar negara-negara anggota Uni Eropa di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/1/2019).
Delegasi tamu dipimpin oleh Duta Besar Uni Eropa, H.E. Vincent Guerend. Turut hadir dalam rombongan tersebu, sejumlah duta besar negara-negara Uni Eropa seperti Rumania, Inggris, Slovakia, Belanda, Italia, Denmark, Hungaria, Belgia, Spanyol, Swedia, Czechnya, Perancis, Portugal, Jerman, Finlandia, dan Irlandia.
Ada sejumlah isu yang dibahas dalam pertemuan ini, di antarnaya terkait kebijakan ekonomi Prabowo-Sandi khususnya terkait isu reformasi pajak hingga keterbukaan bagi dunia bisnis dan investasi.
"Dalam pertemuan ini kami menekankan bahwa Prabowo-Sandi akan mengedepankan kerjasama antar negara yang berimbang dan adil khususnya di sektor industri jasa," kata Direktur Hubungan Luar Negeri BPN Prabowo-Sandi, Irawan Ronodipuro.
Tak hanya isu ekonomi, BPN Prabowo-Sandi dan para duta besar Uni Eropa juga membahas isu kesejahteraan sosial seperti upaya meningkatkan daya beli masyarakat serta membuka lapangan kerja.
Polemik daftar pemilih tetap (DPT) yang diterbitkan KPU juga dibahas dalam pertemuan ini. BPN Prabowo-Sandi menyampaikan adanya potensi kecurangan pemilu lantaran DPT Pilpres 2019 tidak akurat.
"Kami menyampaikan fakta bahwa ada ancaman terhadap integritas, kejujuran dan transparansi di daftar pemilih tetap. Kami menemukan nama-nama orang yang sudah menoinggal dunia, atau nomor KTP yang tidak lengkap, tapi masih terdaftar dalam DPT," kata Irawan.
"Kami juga mendorong Uni Eropa turut memantau jalannya pemilu 2019 agar berlangsung jujur dan adil demi kualitas demokrasi Indoneisa yang lebih baik," imbuh dia.
Delegasi tamu dipimpin oleh Duta Besar Uni Eropa, H.E. Vincent Guerend. Turut hadir dalam rombongan tersebu, sejumlah duta besar negara-negara Uni Eropa seperti Rumania, Inggris, Slovakia, Belanda, Italia, Denmark, Hungaria, Belgia, Spanyol, Swedia, Czechnya, Perancis, Portugal, Jerman, Finlandia, dan Irlandia.
Ada sejumlah isu yang dibahas dalam pertemuan ini, di antarnaya terkait kebijakan ekonomi Prabowo-Sandi khususnya terkait isu reformasi pajak hingga keterbukaan bagi dunia bisnis dan investasi.
"Dalam pertemuan ini kami menekankan bahwa Prabowo-Sandi akan mengedepankan kerjasama antar negara yang berimbang dan adil khususnya di sektor industri jasa," kata Direktur Hubungan Luar Negeri BPN Prabowo-Sandi, Irawan Ronodipuro.
Tak hanya isu ekonomi, BPN Prabowo-Sandi dan para duta besar Uni Eropa juga membahas isu kesejahteraan sosial seperti upaya meningkatkan daya beli masyarakat serta membuka lapangan kerja.
Polemik daftar pemilih tetap (DPT) yang diterbitkan KPU juga dibahas dalam pertemuan ini. BPN Prabowo-Sandi menyampaikan adanya potensi kecurangan pemilu lantaran DPT Pilpres 2019 tidak akurat.
"Kami juga mendorong Uni Eropa turut memantau jalannya pemilu 2019 agar berlangsung jujur dan adil demi kualitas demokrasi Indoneisa yang lebih baik," imbuh dia.