Hidayaturrohman Ketua Persatuan Insan Perunggasan Jawa Timur (Pinsar), berterima kasih kepada Sandi karena membantu kesejahteraan para peternak ayam petelur dengan kebijakan untuk membeli telur dari peternak ayam Blitar.
“Kami berterima kasih Pak. Kebijakan Bapak banyak membantu kelangsungan para peternak ayam petelur di Blitar. Semoga jika bapak nanti menjadi wapres kerjasama bisa ditingkatkan untuk seluruh Indonesia,” harap Pria yang akrab disapa Dayat itu.
Sebagaimana diberitakan, Sandiaga Uno menggagas pembelian telur dari Blitar untuk menjaga pasokan agar harga telur di DKI Jakarta kala itu terus stabil dan terjangkau. Pembelian langsung dilakukan PT Tjipinang Food Station. Warga DKI butuh telur 260 ton per hari, 100 tonnya dari Blitar. Harga telur dari Blitar juga dianggap paling murah kala itu, masih dalam rentang harga Rp 23.000 per kilogram. Telur dari daerah lain sudah dalam rentang harga Rp 25.000 per kilogram.
Yessy salah satu peternak ayam petelur mengeluhkan tidak stabillnya harga sumber protein itu. “Harusnya ada Harga Eceran Tertinggi (HET) sehingga kami tidak rugi jika harga naik turun,” terang Yessy.
Sementara Sukarman Ketua Koperasi Putera Blitar mengeluhkan pakan ternak ayam dari jagung yang tinggi. Jagung kok susah pak. Harusnya bisa terjangkau dan stabil, sehingga tidak memberatkan peternak,” ucap Sukarman
Sandi sempat terhenyak ketika mendengarkan keluhan Tarman. Dalam perjalanannya menuju tempat diskusi, Mantan pengusaha ini disambut poster dengan kalimat mencolok, Terima Kasih Pak Jokowi Jagungnya Lancar.
“Wah saya kaget juga mendengar curhat Pak Sukarman. Tadi saya datang ke sini banyak spanduk dengan tulisan besar Terima Kasih Pak Jokowi Jagungnya Lancar. Kok berbeda ya dengan kenyataannya,” tanya Sandi.
Sandi menyatakan fokus Prabowo Sandi adalah harga-harga kebutuhan pokok yang stabil, penciptaan dan penyediaan lapangan kerja. Termasuk para peternak ayam petelur bisa mendapatkan pakan ternak yang terjangkau dan stabil.