Ritual “Mappeleppe Nia” dan Tari Padduppa Awali Prosesi Lomba Perahu Katinting di Pantai Ujung Loe -->
Cari Berita

Ritual “Mappeleppe Nia” dan Tari Padduppa Awali Prosesi Lomba Perahu Katinting di Pantai Ujung Loe

Bugiswarta.com, Bulukumba -- Tarian adat Padduppa yang dipersembahkan oleh kelompok penari dari sanggar seni budaya Saorajae mengawali ritual “Mappaleppe Nia”, di kompleks Makam Samindara di De Salemba Jembatan Lembang, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi-Selatan yang dilaksanakan sebelum dilepasnya peserta lomba katinting dan perahu hias sebagai rangkaian tak terpisahkan dari prosesi Festival Phinisi kesembilan tahun 2018, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi-Selatan. 

Berita Sebelumnya : Catatan Legenda Rakyat Bulukumba Diulas Lewat Festival Samindara

Rangkaian acara ritual “Mappaleppe Nia” dipimpin juru kunci makam Samindara, Narimuddin didampingi Kepala Dinas Pariwisata Bulukumba, Muh. Ali Saleng, bersama Sekretaris Dinas Pariwisata, Andi Mattampa Wali, Camat Ujung Loe, Hj. Andi Yusniar, yang turut dimeriahkan oleh kehadiran ratusan pengunjung dari unsur masyarakat umum, wisman, awak media tv  dan online.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bulukumba, Muh. Ali Saleng menjelaskan, ritual “Mappaleppe Nia”, merupakan rangkaian adat festival Samindara dan lomba perahu katinting dan perahu hias yang diselenggarakan sebagai rangkaian permintaan izin kepada arwah Samindara, sebelum dilaksanakannya kegiatan pelepasan peserta lomba katinting dan perahu hias”.

Ritual ini dilaksanakan untuk menghindari terjadinya insiden yang tidak diharapkan selama berlangsungnya kegiatan perlombaan lomba katinting di bibir sungai Lembang, Kecamatan Ujung Loe sebagai salah satu bentuk kemeriahan festival perahu phinisi.
Peserta lomba katinting dan perahu hias yang melibatkan puluhan warga dan masyarakat nelayan pesisir Dusun Lembang dilepas secara resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bulukumba, Muh. Ali Saleng  yang turut disaksikan oleh Kepala Desa Salemba, Andi Agus bersama segenap elemen tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemuka agama di wilayah Kecamatan Ujung Loe.

Rangkaian kegiatan festival Phinisi 2018 juga turut dimeriahka oleh pelaksanaan lomba lari Ma’longga’, Lomba Dayung Tradisional, dan Lomba Panjat Pinang dengan melibatkan peserta dari kalangan masyarakat umum. (fadly syarif)