Revolusi Mental Jokowi Ternodai Pendukung Saat Deklarasi Damai KPU di Monas -->
Cari Berita

Revolusi Mental Jokowi Ternodai Pendukung Saat Deklarasi Damai KPU di Monas


Penulis Usman Al-Khair Larampeng Mantan Ketua Lembaga Kajian dan Advokasi Lintas Masyarakat Kabupaten Bone 2010-2012

Bugiswarta.com, OPINI  -- Menurut Presiden Jokowi, pengertian revolusi mental adalah warga Indonesia harus mengenal karakter orisinal bangsa yang berkarakter santun, berbudi pekerti, ramah, dan bergotong royong. karakter tersebut merupakan modal yang seharusnya dapat membuat rakyat sejahtera.

Perubahan karakter bangsa yang menjadi akar dari munculnya korupsi, kolusi, nepotisme, etos kerja tidak baik, bobroknya birokrasi, hingga ketidaksiplinan. Kondisi itu dibiarkan selama bertahun-tahun dan pada akhirnya hadir di setiap sendi bangsa (Kompas.com: Jokowi dan Ari Revolusi Mental). 

Revolusi mental yang digagas oleh Jokowi bahkan dijual kemana-mana sebagai gagasan terbaik untuk menyelesaikan masalah bangsa ternyata Gagasan Revolusi Mental tak bermakna saat pendukung Jokowi –Ma’ruf tidak tertib dalam deklarasi kampanye damai KPU di Monas beberapa waktu lalu. Sumber

Tidak tertibanya pendukung Jokowi - Ma’ruf dalam mengikuti imbauan KPU sebagai bukti bahwa apa yang dasampaikan dan dikampanyekan Jokowi dari dulu sampai sekarang selalu berbeda dengan fakta. Sumber.

Misalkan kampanye revolusi mental tapi pendukungnya sendiri tidak tertib, padahal acara KPU dengan agenda Deklarasi kampanye Damai seharusnya menjadi sakaral dan memperlihatkan keteladanan kalau jokowi memang layak. Namun fakta berkata llain Presiden ke 6 SBY pun harus All Out lantaran tidak tertibnya pendukung Jokowi maruf. Sumber.

Ini sebagai gambaran bahwa diawal komitmen untuk berkampanye damai, memberikan edukasi politik yang baik kepada masyarakat ternyata memperlihatkan ketidak tertiban dan tidak disiplinya paran pendukung pengusung konsep Revolusi Mental ini.

Pendukung tidak tertib, berarti gagasan Revolusi Mental dari Jokowi hanyalah sebuah gagasan dan seruan kosong, Fakta akan tetap berbicara lain, pendukung sendiri telah mempertontongkan tidak mengindahkan himbauan dan kesepakatan yang dibangun bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Deklarasi kampanye Damai di tugu Monumen Nasional. (***)