Dosen STIA Yappi Makassar ini Nurasia Natsir, S.Hum,. M.Hum/Dokument Bugis Warta |
Bugiswarta.com, Makassar -- Dari awal dosen STIA Yappi Makassar ini Nurasia Natsir, S.Hum,. M.Hum hanya ingin mengabdi, entah jadi guru atau kelak jadi dosen. Dia dibesarkan di tengah keluarga Guru, ia mengaku senang mengajar. Sejak kecil ia sudah belajar mengajari anak-anak didekat rumahnya.
Demikian diungkapkan Nurasia Natsir, kepada media, Selasa (4/9/2018), pada acara Bimtek Jurnal Ilmiah di gelar LLDIKTI IX di Makassar, Senin-Selasa (3-4/9/2018).
Dijelaskan, sebelum menyelesaikan S1 Bahasa dan Sastra Inggris UIN Alauddin Makassar 2011. Dia telah menjadi Pengajar pada program Pengembangan Intensifikasi Bahasa Asing (PIBA).
Dari aktiftas itu niat untuk menjadi dosen mulai tumbuh. Pada 2012, dia melanjutkan studi program magister jurusan Bahasa Inggris di Universitas Hasanuddin Makassar.
Di tahun yang sama pada September 2012, terdafta jadi Dosen Stia Yappi Makassar.
Setelah kurang lebih enam tahun meniti karier pada profesi dosen. Telah mendapati banyak kesa bukan hanya dari mahasiswa beragam suku dan usia.
Malah sangat banyak mahasiswa yang diajar usia jauh melebihi umurnya. Jadi objektivitas dikelas betul-betul penuh tantangan, ungkapnya.
Seorang dosen tidak hanya memerlukan sebuah kompetensi yang mumpuni tapi juga harus memiliki jiwa pengabdian yang tinggi.
Hal demikian tentu saja akan sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kapasitas seorang dosen yang yang baik terus ia pacu dalam dirinya.
Menjadi seorang dosen yang baik dan disenangi mahasiswa tidaklah mudah juga tidak terlalu sulit jika ingin belajar, seperti yang di ungkapkan Paulo Domizio pada bukunya Giving a Good Lecture.
Paulo mendeskripsikan ciri guru atau dosen yang baik adalah mudah diakses atau dihubungi (accessible), entusias, penuh kasih sayang, humoris, perhatian, dan tidak menghakimi.
Dosen muda berstatus mahasiswa S3 PPs-Unhas ini, berusaha sebaik mungkin untuk menjadi A Good Lecture seperti deskripsi Domizio.
(Nasrullah/Usman)