Laporan: Nurlina Zubair
Dosen FKIP Unismuh Makassar
Bugiswarta.com, London -- Perjalan melihat kebesaran Inggris Raya selama akhir
Agustus dan awal September 2018, membuka cakrawala dan wawasan saya bahwa
Inggris pernah menguasai lebih dari setengah daratan didunia ini.
Karena imperialismenya membangun imperium Britania Raya. Sisa-
sisa kebesaran masih terlihat dan terawat di museum-museum, galeri dan
istana-istana ratu.
Begitu menginjakan kaki di Kota London, membuat lebih takjub
karena tempat tinggal saya di daerah Crystal Palace (London Selatan).
Orangnya colorful terdiri orang2 Afrika, Asia Selatan, Asia
Barat, Asia Timur dan orang Afganistan.
Saya berucap
dalam hati, oh ini kota megapolitan dunia karena majemuk dan
heterogen dari segi budaya, ras dan agama .Inggris terbuka dengan
menerima berbagai suku bangsa di Kota London.
Ketika anda berwisata saya sarankan untuk mempunyai map atau
Google Map dan naik bus wisata HOP ON HOP OFF.
Bus ini
mengelilingi rute keliling tempat wisata, anda tinggal membeli 25 pound dapat
memakainya selama 1 hari.
Orang Inggris sangat ramah dan hangat, ini dapat saya liat bila
kami menanyakan arah tujuan kami mis naik bus.
Mereka akan
menjelaskan kepada pendatang naik nomor sekian kemudian turun gantung
lagi nomor bus sekian.
Inggris negara yang besar namun peraturannya sangat ketat.
Pengalaman saya ketika berada di kota Edinbrugh saya kehilangan HP Mobile.
Dan saya sadari barang itu hilang ketika saya sudah berada di
kereta api yang menuju Kota Chester.
Saya panik dan ikhlas bahwa sudah takdirnya, namun teman saya
berkeras berusaha mencari lewat link dari last and found.
Suatu wadah pelayanan buat wisatawan agar turis itu rasa aman.
dan terbukti mobile saya bisa kembali sehari sebelum meninggalkan kota London,
setelah berkali-kali interaksi via email. Alhamdulillah luar biasa.