Pejabat Negara Nyaleg dan Jadi Timses, BPI Pertanyakan Integritas Jokowi -->
Cari Berita

Pejabat Negara Nyaleg dan Jadi Timses, BPI Pertanyakan Integritas Jokowi

Bugiswarta.com, Jakarta  – Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI} Panji Nugraha mengatakan, marak pejabat negara setingkat menteri dikabinet Jokowi menjadi timses Pilpres dan nyaleg hal tersebut mendapat respon negatif publik. Pasalnya, disaat kondisi negara yang belum stabil khususnya kondisi ekonomi dan bencana alam yang memerlukan perhatian khusus negara elit politik seolah disibukkan hanya untuk kerja politik semata.

“Jokowi seharusnya mampu bersikap negarawan dengan menjaga etika kenegaraan agar melarang menterinya untuk berkecimpung di ranah politik praktis, karena disaat kampanye nanti Indonesia bukan hanya kehilangan Presiden yang sibuk capres tetapi negara pun harus ditinggalkan sebagian pejabat negara, pertanyaan rakyat sederhana jika semuanya aktif berpolitik praktir siapa yang urus negara ?”, tutur Panji Jakarta, 21 Agustus 2018

Panji menambahkan, etika kenegaraan menunjukkan integritas Jokowi sebagai kepala negara, harusnya Jokowi mampu memberikan tauladan untuk pemimpin-pemimpin masa mendatang setelahnya. Alasan untuk rakyat mengkritik hal tersebut juga sangat wajar.

Pertama, Indonesia saat ini sedang mengalami perlambatan ekonomi dinilai dari anjloknya mata uang rupiah dan beban untuk membayar bunga hutang yang cukup tinggi. Kedua, Indonesia pula sedang mengalami bencana di beberapa daerah seperti di NTB dan juga mulai maraknya kasus karhutla yang hingga saat ini kejadian tersebut terus berulang-ulang. Kemudian terakhir adalah soal stabilitas harga pangan yang masih menjadi prioritas kerja pemerintah untuk segera menyelesaikannya.

“Rakyat masih ingat dengan janji Jokowi ketika Pilpres 2014 tidak akan bagi-bagi kursi nyatanya saat ini hampir seluruh pejabat negara sebagian besar dari parpol pendukung dan relawan, maka seharusnya dalam situsasi saat ini Jokowi tidak mengulangi kesalahan yang serupa, karena akan berdampak kepada integritas Jokowi sebagai Presiden maupun capres”, tutup Panji.