LP3Q DPW Wahdah Islamiyah Sultra Latih Guru TKA/TPA -->
Cari Berita

LP3Q DPW Wahdah Islamiyah Sultra Latih Guru TKA/TPA


Bugiswarta.com, Kendari -- Sebanyak 20 guru TKA/TPA dari berbagai Kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara mengikuti acara Training Of Trainer untuk guru TKA/TPA yang dilaksanakan DPW Wahdah Islamiyah Provinsi Sulawesi Tenggara di Gedung SDIT Wahdah Islamiyah Kendari, selama 3 hari peserta memperoleh beragam materi dari hari Jumat sampai Ahad, 17-19 Agustus 2018.

Bukan sekedar pelatihan biasa, namun pembekalan TOT ini punya misi khusus, yaitu menyiapkan peserta menjadi fasilitator yang efektif dalam memberikan pelatihan bagi guru-guru yang mengajarkan kitabullah di provinsi Sulawesi Tenggara. Acara ini mengangkat Tema Melahirkan Guru Trainer TKA/TPA yang profesional demi pencapaian visi Wahdah Islamiyah 1452 H/2030 M.

Ketua DPW Sulawesi Tenggara, Ustadz Ir. H. Muhammad Ikhwan Kapai Rahimahullah, dalam sambutannya berharap di Sulawesi Tenggara dapat lahir trainer profesional yang bisa melatih guru mengaji di daerah masing-masing. Lebih jauh lagi, Ustadz Ikhwan Kapai memimpikan  TKA/TPA akan berkembang dan menjadi percontohan di daerah dan DPD masing-masing.

Pemateri dalam TOT ini berasal dari LP3Q DPP Wahdah Islamiyah sebanyak 4 orang, diantara Ustadz Kamaruddin Ramli, Ustadz Munir Abdul Rasyid, Ustadz Muhammad Dzaky Mubarak, dan Ustadz Asrul Sani. Peserta mendapatkan berbagai materi seperti Konsep Pendidikan orang dewasa, Manajemen Administrasi Praktis, Panduan Kurikulum, Metode pengajaran Iqro, Metodologi Pengajaran Hafalan Santri, Panduan Pengajaran B3 (Bernasyid, bercerita, dan bermain), problem solving, dan lain sebagainya.

Materi ditutup dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan praktik Micro Teaching. Abdurrahman, peserta dari  Kolaka Utara sangat mengapresiasi kegiatan TOT ini. 

"Luar biasa kegiatan TOT guru TKA / TPA terutama materi pengajaran bagaimana tekhnik presentasi yang efektif. Bagaiamana berkomunikasi yang baik apa tujuan komunikasi dan juga game gamesnya yang diajarkan pemateri,  sayangnya tidak direkam", katanya.

Citizen/Awi Taufik Munawir