BPI : Urus Telur Saja Tidak Sanggup, Bagaimana Mau 2 Periode Pak Jokowi -->
Cari Berita

BPI : Urus Telur Saja Tidak Sanggup, Bagaimana Mau 2 Periode Pak Jokowi

Bugiswarta.com, Jakarta  – Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha mengatakan, melonjaknya harga telur ayam membuat publik protes. Pasalnya, telur dikenal sebagai komoditi yang dikonsumsi oleh rakyat khususnya bagi rakyat menengah kebawah karena tidak dapat membeli daging ayam yang mahal, maka telur seharusnya mampu menjadi alternatif yang dapat dijaga oleh Pemerintah.

“Dari hingar bingar Pilpres 2019 sibuk lobby-looby cawapres dan hampir sebagian besar menteri kabinet maju menjadi calon legislatif, Jokowi lupa ada urusan rakyat yang sangat penting dan bahkan menuai kekecewaan rakyat, harga-harga sembako naik akan tetapi seolah Pemerintah Jokowi sibuk dengan urusan sendiri-sendiri, sebaiknya Jokowi segera intropeksi dan membuat solusi konkret dalam waktu 1 minggu harga telur kembali normal”, tutur Panji Jakarta, 18 Juli 2018

Panji menambahkan, soal harga telur ini jangan dianggap sepele oleh Jokowi, karena akan berakibat kepada sosial politik publik menilai Jokowi yang saat ini diberbagai media sebagian besar membahas siapa cawapres padahal itu tidak lah penting, sebab sampai hari ini Jokowi masih menjabat kepala negara urusan-urusan rakyat sangat lah penting diprioritaskan terlebih dahulu dibanding urusan politik praktis. Saat ini rakyat sudah kecewa baiknya Jokowi responsif dan sangat perlu reaktif melihat keadaan saat ini terlebih dengan statement Kemendag di berbagai media yang menjadi kontroversi di kalangan masyarakat.

“Gaduh soal telur ini sebenarnya disebabkan dalam pemerintah sendiri. Pertama soal lambat mendeteksi kenaikan harga-harga. Kedua, diperkeruh oleh statement lembaga negara yang professional, dan ketiga, Jokowi tidak membuat pernyataan yang dapat membuat sejuk suasana, maka sebaiknya Jokowi fokus bekerja stabilkan harga-harga pangan, karena jika hal ini berlarut-larut bukan tidak mungkin karena soal harga telur masyarakat mengatakan urus telur saja gak bisa bagaimana mau mengelola negara 10 tahun (2 periode)”, tutup Panji.