Suasana penerimaan aspirasi Nelayan di Kantor DPRD Kabupaten Soppeng |
Bugiswarta.com, SOPPENG – Revitalisasi
dan pengerukan Danau Tempe yang meliputi tiga Kabupaten yakni Soppeng, Wajo dan
Sidrap adalah kepentingan jangka panjang kedepan, namun disisi lain pelaksanaan
proyek multi years tersebut harus mengurangi pendapatan nelayan untuk saat ini.
Apalagi masyarakat di pesisir danau tersebut menggangtungkan hidupnya selama
bertahun-tahun dari hasil tangkapan ikan di danau Tempe.
Kendati Ratusan nelayan Marioriawa yang
tergabung dalam nelayan Tradisional mendatangi kantor dewan perwakilan rakyat
daerah (DPRD) Kabupaten Soppeng Rabu 2 Mei 2018 menyampaikan aduan terkait
kurangnya pendapatan mereka saat pelaksanaan revitalisasi Danau Tempe namun
pihak DPRD Soppeng tidak bisa berbuat banyak.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Soppeng memahami kedatangan gabungan Nelayan Tradisional tersebut,
menyampaikan aspirasi terkait keluhan nelayan yang mengurangi pendapatan akan
tetapi revitalisasi tersebut adalah kepentingan jangka panjang.
"Kami menilai pengerukan danau ini
sangat berdampak kepada nelayan yang mengurangi mata pencaharian sejak
dilakukannya proyek pengerukan," kata Salah Satu Nelayan Ali yang membawa
ratusan nelayan di DPRD Soppeng.
Ia juga menyampaikan selama pengerukan
yang dilakukan, mata pencaharian hari-hari nelayan untuk menangkap ikan tidak
sama yang kemarin penghasilan yang di dapat. "Selama pengerukan ini
berjalan mata pencaharian tangkap ikan kami berkurang," tambahnya
Pada Dasarnya Revitalisasi Danau Tempe
bertujuan untuk peningkatan Produktifitas perikanan di Kabupaten Soppeng, Namun
Kendala yang dihadapi masyarakat yang menggangtungkan hidupnya dengan menangkap
ikan adalah pendapatan.
Mansur/Usman