Elektabilitas Anjlok, BPI : Parpol Pendukung Harus Evaluasi Dukungan ke Jokowi -->
Cari Berita

Elektabilitas Anjlok, BPI : Parpol Pendukung Harus Evaluasi Dukungan ke Jokowi

Bugiswarta.com, Jakarta – Pengamat Politik Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha mengatakan, Dinamika Pilpres 2019 semakin menarik menjadi perhatian publik. Pasalnya,  lembaga survey INES mengeluarkan hasil survey mengatakan 67,3% rakyat menginginkan ganti presiden pada tahun 2019 mendapat berbagai respon pro dan kontra, terkhusus dalam survey tersebut menyebutkan pula elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 50,20% unggul dibandingkan Jokowi sebesar 27.70%.

“Hasil INES ini menunjukkan hasil survey yang sama dengan lembaga survey lainnya yang umumnya menyatakan publik ingin ganti presiden pada 2019, dan yang dianggap luar biasa adalah justru suara pertahana Jokowi secara elektabilitas anjlok dibandingkan dengan penantangnya Prabowo Subianto naik bahkan unggul telak, dan hal tersebut pula dianggap sebagai kewajaran oleh publik, karena sampai hari ini yang sudah mendeklarasikan diri sebagai calon Presiden 2019 hanya kedua tokoh tersebut, jadi sebetulnya untuk kubu Jokowi jangan kebakaran jenggot”, tutur Panji Jakarta, 7 Mei 2018

Panji menambahkan, wajar saja eletabilitas Prabowo Subianto lebih unggul dari Jokowi karena terdapat beberapa alasan. Pertama, Prabowo sudah menyatakan siap untuk maju menerima mandate Gerindra dan PKS. Kedua, Prabowo mendapat dukungan para buruh pada mayday lalu. Ketiga, Prabowo sudah mendapat dukungan dari Ulama di Jawa Timur, dan terakhir, justru banyak pemilih Jokowi yang kecewa pada akhirnya memutuskan memilih Prabowo Subianto sebagai sosok yang dipercayai dapat mengemban jabatan Presiden baru tahun 2019.

“Dari hasil survey INES tersebut, akhirnya publik mendapatkan fakta jika Jokowi saat ini sudah tidak diingankan rakyat walapun dengan segala upaya strategi pencitraan. Artinya jika koalisi pemerintah ingin menang dalam Pilpres tahun 2019 bukan tidak mungkin mengevaluasi Jokowi sebagai capres tahun 2019 karena melihat trend elektabilitas Jokowi sebagai pertahana terus menurun, akan tetapi jika tetap dipaksakan melihat dinamika politik saat ini Indonesia akan mempunyai Presiden baru”, tutup Panji.

Usman