Mahasiswa Jepang Intai Masyarakat Tradisional di Perkotaan Makassar -->
Cari Berita

Mahasiswa Jepang Intai Masyarakat Tradisional di Perkotaan Makassar

Bugiswarta.com, Makassar -- Kelurahan Lakkang Kecamatan Tallo,  kedatangan mahasiswa dari Keio University pada 12-15 Maret 2018. 

Para mahasiswa itu dari Fakultas Policy Management atau Fakultas Environmental Information Studies.  dan School of Media and Governance, dari jurusan Southeast Studies dan Islamic Studies.

Para mahasiswa itu terdiri  20 orang, didampingi pembimbing  Asisten Professor,  Dr. Yo Nonaka. Selain  mengunjungi Lakkang, mereka  tinggal bersama masyarakat untuk mengetahui kehidupan masyarakat yang  masih sangat tradisionil di wilayah perkotaan\

Lakkang berada di delta Sungai Tallo dan Sungai Pampang. Wilaya ini terbentuk akibat sedimentasi sungai selama ratusan tahun. 

Dahulu kala  Pulau Lakkang ini bernama Pulau Bonto Mallangere, dari  abad ke 14. Mencapai pulau ini,  perlu 30 menit menaiki rakit lewat Dermaga Kera-Kera. 

Jika melalui kampus  Unhas agak cukup lama, penduduknya pekerjaan utama  mayoritas nelayan ini  sangat gembira kedatangan mahasiswa jepang.

Saya mengunjungi Lakkang bersama Sekretaris Pariwisata Kota Makassar, Kamelia Hudly Huduri dan  rombongan Dinas Pariwosata.

Kunjungan ini guna menemui mahasiswa asal Jepang  dan pembimbingnya,  Ass Professor Yo Nonako,  kebetulan beliau itu mantan AFS dari jepang ikut pertukaran pelajar dahulu yg menjadi anak asuh, almarhum Thamrin Tantu. 

saya mengenal Yo Nonako,  dia sangat inters dengan Indonesia sehingga sala satu tesisnya yang dia tulis dalam bahasa Jepang,  "Fenomena Jilbab dalam Kalangan Anak Muda Berpendidikan tinggi di Indonesia". 

Yo Nonako  melihat fenomena di Indonesia semakin makmur dan modern  orang Indonesia, tingkat religiutas meningkat.

Dari tahun ketahun dengan banyaknya orang memakai busana muslim. Berbeda katanya dia lihat di negara moderen semakin makmur dan moderen semakin tidak  religus, katanya. 

Selain mengunjungi Lakkang juga mengunjungi kampus UNM dan Universitas Hasanuddin, mahasiwa ini mempersentasikan apa yg dia lihat.

Kebetulan salah seorang mahasiswa putri bernama Asako Ota saya bimbing tentang adat istiadat perkawinan Bugis Makassar.

Nurlina Subair/Usman