![]() |
Foto Afi Bersama Jokowi/Internet |
“Skenario memunculkan nama Gatot dan TGB ke publik adalah intrik politik untuk melanggengkan Jokowi dua periode, karena dari sosok Gatot dan TGB belum termasuk jajaran tokoh nasional dan hal tersebut dapat dilihat dari rendahnya elektabilitas Gatot dan TGB dalam pencapresan di berbagai lembaga survey”, tutur Panji Jakarta, 15 Maret 2018
Panji menambahkan, memang terlihat Gatot Nurmantyo lebih berambisi daripada TGB untuk menjadi capres, Gatot sudah melakukan safari politik ke berbagai daerah artinya Ia sudah menyiapkan diri untuk itu. Persoalannya adalah Gatot tidak mempunyai kendaraan politik atau partai politik, hanya Nasdem yang sudah berani terang-terangan mendukung Gatot untuk menjadi cawapresnya Jokowi.
“Masyarakat sudah cerdas saat ini menilai dinamika politik, mayoritas publik inginkan Presiden baru di 2019, akan tetapi yang perlu digaris bawahi adalah calon presiden yang diharapkan publik tersebut. Adalah calon yang mampu mengalahkan Jokow,i dari sisi elektabilitas punya modal yang cukup untuk mengalahkan Jokowi, karena jika Gatot dan TGB dipaksakan justru hanya akan melanggengkan Jokowi selama dua periode”, tutup Panji.
Usman