“Survey LKPI dapat dikatakan jika Pilkada Jawa Barat tersebut sangat kompetitif terlihat dari hasil elektabilitas Dedy-Dedi unggul 22,3 %, Sudrajat-Syaikhu 18.2%, RK-Uu 17.8% kemudian Hasan-Anton 8.9%, akan tetapi yang menarik tingkat kepemimpinan dari hasil survey tersebut menempatkan posisi pasangan Sudrajat-Syaikhu unggul 80.2% diantara calon lain dan tingkat kapabilitas pasangan Asyik ini pun unggul diangka 78.2%, artinya potensi Asyik untuk memenangkan Pilkada Jawa Barat sangatlah besar ditopang oleh keinginan warga Jawa Barat untuk mempunyai Gubernur strong leadership seperti Sudrajat”. tutur Panji.
Panji menambahkan, keunggulan pasangan Asyik bukan hanya saja dari solidnya mesin partai koalisi seperti Gerindra, PKS, dan PAN semata, akan tetapi pengaruh dari sosok Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang dapat dikatakan, Jika Presidennya orang Jawa Barat adalah Prabowo karena hasil Pilpres 2014 unggul telak atas Jokowi. Jadi wajar saja jika tim koalisi pasangan Sudrajat Syaikhu memperkenalkan pasaNgan Asyik dengan membawa nama besar Prabowo Subianto, dari faktor inilah dapat diprediksi pasangan Asyik akan unggul di Jawa Barat, bahkan unggul telak jika suara dari Prabowo Subianto di Pilpres lalu solid mendukung pasangan nomor urut tiga ini.
“Wajar saja jika banyak kalangan memprediksi pasangan Asyik akan memenangkan Pilkada Jawa Barat, selain darii banyaknya indikator tersebut, keunggulan lain Sudrajat dari Dedi Mizwar dan Ridwan Kamil adalah Sudrajat merupakan urang sunda asli dan Sudrajat memiliki keahlian untuk berkolaborasi dengan birokrat untuk menghasilkan kebijakan solutif karena secara basic pendidikan Sudrajat meraih gelar Master in Public Administration di Harvard University”, tutup Panji.(Usman)