Terima Kasih Tulisanmu
Setelah melihat promosi buku ini, disalah satu media sosial Instagram, yang dimiliki oleh salah satu Mahasiswa Fakultas Teknik Unhas. “Ode_ji”, saya langsung berinisiasi untuk segera memesan buku tersebut, dengan menghubungi salah satu kontak yang tertera dipamflet tersebut. Melisa, orang yang juga berperan dalam pembuatan buku ini, sampai akhirnya, sebulan setelah saya memesan buku “Jalan Pejuang”. Akhirnya buku tersebut tiba di tangan saya.
Dengan kurung waktu 4 hari, saya selesai membaca buku tersebut, terbilang cukup lambat karena buku yang ditulis oleh: Kak "Bagus Wawan Setiawan" ini bukan sembarang buku yang bisa dibaca secara cepat. Butuh proses pemikiran dan imajinasi, untuk dapat memahami agar mendapatkan--makna yang ada pada karya hebat ini.
Buku ini menceritakan tentang, bagaimana tiga sahabat berasal, dari Fakultas Teknik yang menghadapi masalah-masalah tentang perjuangan mahasiswa, yang ada di depan mata mereka, sebagai manusia yang telah mendapat gelar “maha”, maka sangat pantas untuk mereka melawan dan memperjuangkan. Apa yang mereka anggap menjadi masalah di kalangan mahasiswa, bahkan masyarakat luas. Kita harus sadar betapa pentingnya literasi, di dalam kehidupan kita, khususnya di kalangan mahasiswa.
Trio Sosialis angkatan 2011 ini selalu bertekad, "Keep on fighting till the end dan konsisten terhadap mimpi kita kawan”. Berawal dari itulah penulis hebat menuliskan ceritanya. Saya pribadi paling tertarik pada salah satu tulisan yaitu; “Aku, Komunitas Baca dan Senja yang Menguarkan Aroma Buku". Bagian yang bercerita, tentang bagaimana pentingnya literasi di kehidupan kita, khususnya di kalangan mahasiswa.
Buku yang menceritakan tentang bagaimana mahasiswa di Unhas tidak hanya melakukan perkuliahan--tapi juga harus melihat keadaan-keadaan serta permasalahan kampus. Yang sering terjadi di Universitas Hasanuddin. Tapi dibalik semua itu, kita sebagai mahasiswa, tidak bisa sertamerta melawan atau menolak. Aturan dan kebijakan kampus yang tidak sesuai dengan kebijakan yang seharusnya. Terkadang akan dihadapkan, pilihan yang sangat sulit.
Semua harus dibekali dengan pengetahuan, bacaan dan pengalaman. Bercerita tentang pengetahuan dan bacaan, kita tidak bisa datang (aksi) begitu saja untuk menolak tanpa adanya referensi buku yang dibaca, seperti yang dibahas pada bagian, “Generasi Nol Buku”, harapan saya, mahasiswa di Unhas tidak ada yang mengalami hal tersebut dan mahasiswa di Unhas memang harus dibekali literasi yang baik.
Tapi terlepas dari semua isi buku yang saya baca, besar harapan saya untuk semua aktivis-aktivis kampus, untuktidak menerima begitu saja, semua kebijakan yang diatur oleh birokrasi. Kita sebagai mahasiswa memiliki peran penting, untuk semua kebijakan yang akan dijalankan.
Budayakan Membaca !!!
Panjang Umur Perjuangan !!!
RAHIMA RAHMAN