Bugiswarta.com, Selayar -- Setelah
sekian lama menghilang dari ruang publik, nama Naim Marjani yang dulu sempat
dikenal sebagai salah seorang aktivis pergerakan organisasi mahasiswa bersuara
lantang dan vokal, kembali hadir dan menapakkan kakinya di daratan Kabupaten
Kepulauan Selayar.
Naim kembali setelah sukses berkarir
menjadi seorang wirausahawan dalam pengembangan bisnis property yang ditandai
dengan keberhasilannya dalam menempati posisi sebagai seorang sosok Manager
Pemasaran PT. Esada Saga Pratama Makassar.
Pilihan untuk terjun sebagai seorang
bisnisman pengembang perumahan dijatuhkan Naim setelah berhasil menyelesaikan
study di bangku Perguruan Tinggi Asmi Publik Makassar dan meraih gelar sebagai
seorang Sarjana Ekonomi.
Tidak tanggung-tanggung, dalam hitungan
waktu yang relatif singkat, Naim Marjani berhasil memasarkan seratus dua puluh
unit rumah di Kompleks Perumahan Bumi Cendana Param Banua dengan menyasar para
Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar.
Hunian ekslusif yang terdiri dari dua
type tersebut berhasil dibangun dan dikembangkan oleh PT. Esada Saga Pratama
Makassar di jalan poros Sungguminasa, Kabupaten Gowa, tidak jauh dari jembatan
kembar.
Sejak dirintis mulai dari tahun 2007
PT. Esada Pratama Makassar telah berhasil mendirikan dan membangun seribu unit
perumahan layak huni bersubsidi untuk para aparat sipil negara dengan angsuran
delapan ratus dua puluh dua ribu lima ratus rupiah perbulan untuk perumahan
berukuran standar type 36.
Harga ini sudah termasuk sertifikat
kepemilikan bangunan, izin mendirikan bangunan (IMB), biaya administrasi
pemasangan instalasi air bersih dari PDAM (sumur bor), serta biaya pemasangan
daya listrik berkekuatan sembilan ratus VA.
Angsuran pembayaran belum dihitung
dengan biaya balik nama di notaris, KPR
BTN, biaya kelebihan tanah, peningkatan mutu rumah bertype tiga puluh enam yang
dikenakan biaya administrasi sebesar tujuh juta lima ratus ribu rupiah dan
biaya booking fee senilai satu juta rupiah.
Hal ini diutarakan Naim Marjani dalam
perbincangan ringan dengan wartawan di rumah kediaman pribadinya di ruas Jl.
Pahlawan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, pada hari Minggu, (29/10) malam.
Selain membeberkan persoalan harga perumahan, mantan aktivis organisasi Gerakan
Mahasiswa Pelajar Indonesia Tanadoang ini juga menandaskan, uang tanda jadi
akan dinyatakan hangus jika user atau
konsumen melakukan pemabatalan tiba-tiba.
Naim berharap, proses pemasaran
perumahan bersubsidi ber DP 6,5 juta dengan angsuran delapan ratus ribu
perbulan ini akan berjalan lancar dan pesat.
Sukses membangun seribu unit rumah, PT.
Esada Pratama Makassar, kembali mencoba peruntungan melalui pelebaran sayap
perusahaan dengan melakukan pengembangan perumahan yang berlokasi di Bumi
Pakatto, Kabupaten Gowa
Perumahan yang sama ikut dibangun PT.
Esada Pratama Makassar di Kota Bumi Turatea, Kabupaten Jeneponto dan Bulukumba.
Pengembangan sayap perusahaan sampai ke kota Butta Panrita Lopi ditandai PT.
Esada Pratama Makassar melalui penyediaan sarana dan fasilitas kantor cabang di
daerah yang dikenal dengan kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira itu.
(fadly syarif/Usman)