![]() |
Nikmala Nemin Kaharuddin, SE, M.Hum |
BUGISWARTA.com,
Makassar -- Menjadi dosen adalah pilihan
seorang Ila, begitu dia biasa disapa. Berkiblat pada latar belakang orang
tuanya pendidik. Ayahnya Prof Dr H. Kaharuddin, M.Hum adalah dosen dan ibunya
seorang guru.
Ketua Prodi S1
Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Yapim, Nikmala Nemin Kaharuddin, SE, M.Hum,
mulai meniti karir 2010 mengikuti jejak kedua orang tua, ayah dan ibunya,
setelah menyelesaikan studi sarjana Sastra di Universitas Sawerigading
2009.
Kala itu, Ila berstatus
dosen Mata Kuliah Umum Bahasa Inggris di Yapim Maros. Di waktu yang sama, Ila
melanjutkan studi di Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Saat itu syarat
untuk menjadi dosen adalah sedang dalam proses melanjutkan studi tingkat
master.
Sedang sekarang,
syarat menjadi dosen adalah telah menyelesaikan Pendidikan tingkat master, kata
alumnus Diploma III Teknik Elektro Politerknik Negeri Ujung Pandang ini.
Karir dosen
muda berbakat ini mulai bergeliat, setahun setelah Prodi Pendidikan Bahasa
Inggris STKIP Yapim Makassar lahir.
Pihak Yapim
mempercayakan jabatan sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
kepadanya.
Jabatan
tersebut sejatinya telah diamanahkan sejak setahun sebelumnya, tepat ketika
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris lahir.
Namun karena
mengingat masa kerja ketua STKIP YAPIM kala itu juga telah di ambang pintu, Ila
baru menduduki jabatan tersebut Juni tahun ini.
Ila mengaku
bahwa prodi yang dipimpinnya sejauh ini mengalami perkembangan cukup baik. Di
tahun pertama 2016, prodinya menerima 12 orang mahasiswa dan hingga kini
bertahan sejumlah 9 orang.
Sedang di
tahun kedua 2017, prodinya menerima 30 mahasiswa baru dan sekarang tengah
dalam proses belajar semester ganjil.
Sama halnya
dengan tebu, tidak ada tebu yang kedua ujungnya manis. Setiap pekerjaan juga
tentunya memiliki suka dan duka. Sukanya adalah bisa bekerja sesuai passion.
Hal ini menjadi
satu kesyukuran. Karena pastinya pekerjaan yang sesuai dengan passion akan
melahirkan hasil yang lebih baik, di sisi lain orang yang bekerja sesuai dengan
passionnya cenderung lebih bahagia karena mereka akan merasa lebih menikmati
aktivitasnya.
Sedang dukanya
adalah di awal meniti karir banyak mahasiswa yang usianya lebih tua di banding
Ila. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi anak kedua dari 5
bersaudara ini. Namun seiring berjalannya waktu, Ila mulai terbiasa.
Harapnya adalah
ketiga sekolah tinggi di bawah naungan YAPIM Maros ini segera berganti status
menjadi universitas. Agar bisa memberi lebih banyak manfaat pada masyarakat.
Juga pada
program studi yang di pimpinnya agar terus mengalami perkembangan. Ila percaya
kalau dosen muda bisa bekerja lebih kreatif dan membuat berbagai inovasi dalam
dunia Pendidikan.
Bagi pecinta
film bergenre action ini, bagaimanapun sibuknya meniti karir, keluarga dan
teman – teman tak berhak terabaikan.
Jadi Ila
acapkali menghabiskan waktu di akhir pekan dengan keluarga dan teman-temannya.
Kadang tetap di
rumah, bermain dengan keponakan adalah pilihannya. Selain itu menonton bioskop
dan mengunjungi kafe adalah caranya menjaga hubungan baik dengan teman-temannya.
YAHYA MUSTAFA/MULIANA AMRI