BUGISWARTA.com,
Soppeng -- Sejumlah guru
honorer yang mengabdikan diri di tingkat pelajar SMA dan SMK di Kabupaten Soppeng
belum menerima gaji atau upah sejak bulan Januari sampai September 2017, pasca pelimpahan
wewenang pemerintah kabupaten/kota ke pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Salah satu sekolah di Kabupaten Soppeng, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Watansoppeng, terdapat sebanyak 29 orang guru honorer belum diberikan upahnya selama sembilan bulan terhitung Januari sampai September 2017.
Sehubungan dengan hal itu, anggota DPRD Provinsi Sulsel dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Andi Nurhidayati yang membidangi Komisi E, dalam kunjungan kerjanya di SMK 1 Watansoppeng mengatakan dengan apresiasi terkait betapa mulianya seorang tenaga pengajar yang mengabdikan dirinya namun belum diberikan upah selama sembilan bulan silam sejak awal bulan tahun 2017.
"Kami akan lakukan rapat di DPRD Provinsi terkait banyaknya guru honorer yang terhambat diberikan upah," ungkap Pung Etti sapaan akrab Andi Nurhidayati.
Salah satu sekolah di Kabupaten Soppeng, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Watansoppeng, terdapat sebanyak 29 orang guru honorer belum diberikan upahnya selama sembilan bulan terhitung Januari sampai September 2017.
Sehubungan dengan hal itu, anggota DPRD Provinsi Sulsel dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Andi Nurhidayati yang membidangi Komisi E, dalam kunjungan kerjanya di SMK 1 Watansoppeng mengatakan dengan apresiasi terkait betapa mulianya seorang tenaga pengajar yang mengabdikan dirinya namun belum diberikan upah selama sembilan bulan silam sejak awal bulan tahun 2017.
"Kami akan lakukan rapat di DPRD Provinsi terkait banyaknya guru honorer yang terhambat diberikan upah," ungkap Pung Etti sapaan akrab Andi Nurhidayati.
Lanjut Pung Etti menambahkan bahwa
salah satu guru yang berdomisili di Kecamatan Marioriwawo yang setiap harinya
pulang balik mengabdikan dirinya di SMK 1 Watansoppeng dengan menghabiskan
biaya Rp. 30.000 perharinya demi mencerdaskan anak bangsa.
"Gaji yang diterima guru honorer hanya Rp. 500.000 perbulan, itu kalau lancar sistem penggajiannya," jelasnya.
Sekadar diketahui juga bahwa baru SMK 1 Watansoppeng yang guru honorernya belum menerima upah sejak awal bulan Januari sampai September.
"Gaji yang diterima guru honorer hanya Rp. 500.000 perbulan, itu kalau lancar sistem penggajiannya," jelasnya.
Sekadar diketahui juga bahwa baru SMK 1 Watansoppeng yang guru honorernya belum menerima upah sejak awal bulan Januari sampai September.
MANSUR/MULIANA
AMRI