BUGISWARTA.com, Makassar -- Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (UNM) gelar seminar nasional
yang mengangkat tema "Revitalisasi Pendidikan Teknologi, Kejuruan dan
Vokasi di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)".
Menghadirkan Keynote Speaker Rektor Universitas Negeri
Makassar (UNM), Prof. Dr. Husain Syam, MTP dengan peserta sebanyak sekitar 500
orang
Terdiri dari dosen, guru SMK, mahasiswa S3, S2 dan S1
dan pemakalah pararel sebanyak 70 orang teridiri dari peneliti dosen, mahasiswa
S3,S2 dan S1 di Lantai 3 Gedung Pinisi UNM, Sabtu (9 September 2017).
Menurut Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof.
Dr. Husain Syam, MTP mengatakan Lembaga Perguruan Tinggi Keguruan (LPTK)
memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas guru Sekolah Menegah
Kejuruan (SMK).
Berperan aktif dalam memfasilitasi berbagai
kebutuhan mahasiswa yang merupakan calon guru meningkatkan kemampuan soft
skill.
"Peningkatan ini meliputi peningkatan leadership,
IQ, EQ, dan ESQ, Communication, Problem solving, Entrpreneurship," ungkap
mantan Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (UNM) ini.
Lebih lanjut Prof. Dr. Husain Syam, MTP mengatakan di
era saat ini batas persaingan tidak ada lagi.
Mengingat pada tahun 2015 kita telah masuk pada era
yang namanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di mana era ini, persaingan
semakin sengit, sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang siap pakai.
"Tingginya persaingan ini butuh tenaga kerja yang
siap pakai, dengan harapan anak negeri harus terlibat langsung dengan
meningkatkan kualitas lulusan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) sehingga tidak
hanya jadi penonton di negeri sendiri," ungkapnya.
Potret dan tantangan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK)
sambung Husain Syam mengatakan pada tahun 2016 lulusan SMK yang terserap pada
dunia kerja sebanyak 82%, sementara yang melanjutkan pendidikan hanya 8% dan
yang menganggur hanya 10%.
"Memang lulusan SMK yang terserap pada dunia
kerja tinggi, walaupun begitu perlu adanya perkembangan yang lebih lagi karena
masih banyak lulusan yang sudah terserap dengan dunia kerja masih perlu
ditingkatkan kemampuannya sesuai dengan bidangnya masing-masing,"katanya.
Diakuinya Husain Syam mengatakan dalam mempersiapkan
lulusan yang handal khususnya lulusan SMK yakni perlu adanya pembenahan pada
siswa ketika melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin) harua linear dengan
jurusan masing-masing.
"Masih banyak siswa SMK ketika melakukan Prakerin
tidak sesuai dengan jurusannya di sekolah, ini merupakan suatu problem yang
perlu perhatian seluruh pihak atau instansi yang terkait agar kedepannya untuk
dibuatkan regulasi atau aturan untuk mengatur tentang kondisi ini ,"
tandasnya.
Kemudian Husain Syam menambahkan selain dalam
melakukan Prakerin harus sesuai atau linear dengan jurusan masing-masing juga
perlu adanya peningkatan penerapan kurikulum di sekolah khususnya SMK karena
kurikulum ini sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas lulusan SMK.
"Kurikulum ini sangat membantu dalam meningkatkan
kualitas lulusan, kalau bisa kurikulum khusus SMK harus sesuai dengan
perkembangan Industri,"Ucapnya.
Ia juga mengaku kondisi guru SMK produktif per tahun
2016 yakni Sekolah Menegah Kejuruan kekurangan guru sebanyak 91.861 orang
dengan rincian Guru SMK Negeri sebanyak 41.861 orang dan SMK Swasta sebanyak
50.000.
" Dengan melihat kondisi guru SMK Produktif
pertahun 2016 perlu adanya solusi dengan penambahan guru produktif melalui
program keahlian ganda dan Rekrutmen baru," tutupnya.
BURHANUDDIN/MULIANA AMRI