BUGISWARTA.com,
Soppeng – Seusai panen padi,
salah satu kebiasaan atau tradisi yang sudah lekat dengan warga Desa Timusu, Kecamatan
Liliriaja, Kabupaten Soppeng, yakni melakukan Mappadendang.
Mappadendang dilakukan sebagai bentuk
kesyukuran warga atas nikmat pemberian Allah SWT. Adapun kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan
Sepak Bola Muh. Yahya Lagoci. Sabtu malam (12 Agustus 2017).
Kepala Desa Timusu, Firdaus kepada BUGISWARTA.com mengatakan bahwa kegiatan ini bisa dikatakan sudah menjadi budaya bagi masyarakat Desa Timusu saat panen sudah tiba juga digelar pesta adat termasuk Maddoja Bine (Meritualkan Padi), Mabbaca Massure (Membaca Surat Padi), Mappalili (Awal Keluar Sawah).
Kepala Desa Timusu, Firdaus kepada BUGISWARTA.com mengatakan bahwa kegiatan ini bisa dikatakan sudah menjadi budaya bagi masyarakat Desa Timusu saat panen sudah tiba juga digelar pesta adat termasuk Maddoja Bine (Meritualkan Padi), Mabbaca Massure (Membaca Surat Padi), Mappalili (Awal Keluar Sawah).
Lanjut Firdaus, dengan partisipasi masyarakat serta kelompok tani Desa Timusu, kami selaku Pemerintah Desa mendukung penuh atas terlaksananya kegiatan ini, mudah-mudahan dapat selalu menjaga kelestarian adat yang ada.
Sementara itu, PLT Sekda Soppeng Nuralam mengatakan salah satu tanda syukur kepada Allah SWT atas keberhasilan hasil panen masyarakat, kita perlu melestarikan budaya dan adat Mappadendang sebagai masyarakat Bugis Makassar yang menjadi salah satu simbol tanda kesyukuran nikmat.
"Kami selaku pemerintah daerah sangat mensupport atas kegiatan yang dilakukan, pemerintah juga sekarang ini telah memberikan pelayanan maksimal, termasuk pembangunan infrastruktur jalan yang ada di Desa Timusu mulai Lebbae sampai Lagoci dapat dinikmati" Jelas Nuralam
Lanjut Nuralam, kata dia, dengan program pemerintah yang kini menargetkan pembangunan jalan yang hanya 100 kilometer setiap tahunnya dan kini melebihi target dengan 120 kilometer pada tahun lalu, semoga pada tahun ini dapat juga melebihi dengan target yang telah diprogramkan.
MANSUR/MULIANA AMRI