Ketua Umum LSM Latenri Tappu, Syamsul |
BUGISWARTA.com, Bone --
Pengadaan Air Bersih di Desa Bolli Kecamatan Ponre Kabupaten Bone yang
diprogramkan oleh Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Kabupaten Bone pada Tahun 2016
tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat hal ini diungkapkan oleh Ketua
Umum LSM Latenri Tappu, Syamsul Melalui media WhatsApp.
"Kami
menyayangkan pengadaan air bersih di Bolli oleh Tarkim karena tidak bisa dimanfaatkan
oleh masyarakat setempat," tuturnya.
Syamsul
juga menuturkan bahwa dirinya kecewa dikarenakan beberapa kali berkunjung ke dinas
terkait tapi tidak bisa bertemu dengan kadis dan mencoba menelepon dan mengirim
pesan singkat (SMS) tapi tidak direspon.
"Saya
kecewa karena beberapa kali bolak-balik ke Tarkim tapi tidak bertemu dengan
kadisnya dan saya telepon dan SMS juga tidak direspon," tuturnya.
Laporan
masyarakat tersebut akan terus ditindak lanjuti hingga bisa ditemukan solusi
sumber air bersih tersebut bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat karena jika tidak berfungsi sama halnya membuang-buang uang negara
yang menurut salah satu masyarakat setempat anggarannya sekitar Rp.180.000.000
dan jika memang perlu akan tindak lanjuti hingga ke penegak hukum.
"Saya
akan terus berusaha menindak lanjuti laporan masyarakat ini hingga bisa
ditemukan solusi sumber air bersih tersebut bisa dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat setempat karena jika tidak berfungsi maka sama halnya membuang-buang
uang negara dimana menurut salah satu masyarakat anggaranya sekitar Rp.180.000.000
dan jika perlu akan ditindak lanjuti hingga ke penegak hukum," lanjut Zhul.
Sekretaris
Desa Bolli yang kami temui di kediamannya membenarkan temuan dari LSM
Latenritappu bahwa air bersih dari Distarkim memang tidak pernah dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat sejak dibangun tahun 2016 lalu.
"Memang
benar ndi, air bersih yang dibangun Tarkim memang tidak pernah dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat sejak awal," ungkap A. Pasni.
Tidak
berfungsinya air bersih tersebut dikarenakan lokasi penempatan induk air bersih
tersebut tidak memiliki mata air dan lokasinya bukan saat perencanaan sebelumnya.
"Lokasi
induk air bersih tidak memiliki sumber mata air yang memadai dan memang yang
pernah di survey sebelumnya bukan di tempat itu," lanjut A. Pasni.
A. Pasni
berharap air bersih tersebut bisa dicarikan jalan solusi agar dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat. "Saya berharap masyarakat bisa merasakan
manfaat dari sumber air bersih tersebut dan pihak terkait bisa mencarikan
solusi," kuncinya.