![]() |
BUGISWARTA.com,
Sinjai -- Terkait Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Penerima Bantuan Iuran (BPJS PBI) di Kabupaten
Sinjai yang belum lama menjadi perbincangan di media, kini salah seorang warga
kembali mengeluh akibat ketidak jelasan terhadap BPJS PBI yang ia miliki.
Mariani warga Desa Turungan Baji,
Kecamatan Sinjai Barat ini mengeluh karena anaknya Rifaldi (16) sakit (mengalami
pembekuan darah pada lengan kanannya) yang beberapa minggu lalu di rujuk dari
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai ke RS. Stella Maris Makassar untuk
menjalani operasi karena didiagnosa mengalami Lesi Hemoragik.
"Saya tidak tahu lagi mau berbuat
apa karena BPJS BPI yang saya pakai mendaftar di Sinjai kemudian dikasih
rujukan ke Makassar, tapi setelah di Makassar anak saya diperiksa kemudian saya
disuruh menunggu selama satu minggu, kata dokter isi yang ada dilengannya harus
diuji lab dulu. Dan satu minggu kemudian saya ke Makassar lagi, di situ saya
mau dikasi rujukan ke RS Wahidin untuk operasi anak saya. Tapi katanya harus
ditanggung sendiri biayanya karena BPJSnya sudah dinonaktifkan katanya dokter
kemarin (03/08/2017)," ungkap Mariani dengan nada pasrah.
Kemudian ia melanjutkan bahwa,
seharusnya ada solusi yang diberikan oleh pemerintah setempat, apalagi kami
yang kurang mampu.
"Saya terpaksa keluar dari Rumah
Sakit karena tidak punya lagi biaya. Dan semoga pemerintah setempat
memperhatikan kami," lanjutnya. Jumat, (04/08/2017).
Senada dengan hal itu salah satu staf
Dinas Sosial Kabupaten Sinjai saat dikonfirmasi mengatakan kalau yang
bersangkutan masih terdaftar, setelah mengecek datanya.
"Datanya masih ada pak, dan ini
masih ditanggung pemerintah," katanya.
Di lain sisi pihak BPJS Sinjai, Erfina
(Staf Kepesertaan Kantor Layanan Oprasional) saat ditemui awak media mengatakan
hal berbeda, ia mengatakan kalau datanya sudah nonaktif.
"Kalau data BPJS dengan orang tua
an. Basri, memang sudah dinonaktifkan sejak 29 Juli 2017 lau (Tidak
ditanggung), ini diberhentikan di pusat," ujarnya.
"Saya tidak tahu apa sebabnya
sehingga dinonaktifkan di pusat, tapi ini harus mengambil kembali keterangan
tidak mampu, baru dibuatkan keterangan BPJS mandiri untuk sementara, nanti dua
bulan baru dialihkan lagi menjadi BPJS PBI," ujarnya.
Kedua instansi terkait pun memiliki
data berbeda dan penjelasan berbeda pula, hal ini mencerminkan kurangnya
komunikasi pada dua instansi tersebut.
Sementara saat ini Mariani bersama
anaknya terpaksa keluar dari RS. Stella Makassar karena sudah tidak mempunyai
biaya.
BURHAN/MULIANA
AMRI