Pagelaran Tari Panen Persembahan Min Kohala Sambut Rombongan Tim Akreditasi Puskesmas -->
Cari Berita

Pagelaran Tari Panen Persembahan Min Kohala Sambut Rombongan Tim Akreditasi Puskesmas


BUGISWARTA.com, Selayar -- Tim surveyor akreditasi dari Komisi Akreditasi Puskesmas, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tiba di Puskesmas Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan pada hari Kamis, (10/08) pagi, didampingi Kepala dinas kesehatan kabupaten yang diwakili oleh Kepala Bidang Yankes, Awil Thaiyeb, S.KM. M. Kes.

Rombongan disambut oleh jajaran staf bersama segenap tenaga paramedis di lingkungan Puskesmas Buki, para kader posyandu dan tim pendamping akreditasi. Prosesi penyambutan dihadiri Kepala Puskesmas Buki, Burhanuddin, SKM, Camat Buki, Ince Abd. Rahman, S. Sos, Kepala Puskesmas Lowa, Andi Arham, SKM,  Kepala Puskesmas Barugaia, H. Ruslan, SKM, para kepala UPT se Kecamatan Buki, Kapolsek Bontomate’ne, AKP. Zainuddin, Babinsa Desa Buki, Serda Ammar Jamir yang hadir mendampingi Danpos Kecamatan Buki, Pelda Abd. Muthalib.

Acara ini turut dihadiri oleh Babinkamtibmas, Bripka Ahmad Ritauddin, Kepala KUA Kecamatan Buki, Muhammad Usman, S.Sos.I, dan para Kepala Desa se Kecamatan Buki, salah seorang diantaranya, Kepala Desa Bontolempangan, Jamaluddin Tasbih.

Kunjungan tim surveyor akreditasi puskesmas disambut ucapan selamat datang, pengalungan bunga dan persembahan tari panen dari kelompok penari Min Kohala. Pagelaran tari panen sendiri menggambarkan rutinitas kehidupan masyarakat petani lokal Kabupaten Kepulauan Selayar yang disimbolkan melalui gerakan mencangkul, membajak, dan menanam padi.

Garapan tari panen menggambarkan suka cita kelompok masyarakat tradisional Selayar dalam mengolah lahan pertanian. suka dan duka dilewati bersama oleh warga masyarakat petani sembari bekerja. Rasa persaudaraan yang dilandasi oleh suasana kebersamaan pun melahirkan hubungan emosional, serta ikatan kekerabatan, dan sifat tolong-menolong antara satu sama lain. Perasaan sedarah, tercermin di kala musim panen tiba.

Pada zaman dahulu, tari panen kerap digelar dalam rangkaian upacara menyambut datangnya musim panen sebagai wujud rasa syukur terhadap sang Sang Dewi dan atau dewi padi. Prosesi tari panen biasanya dilaksanakan pada malam hari sembari mengarak gadis desa sebagai simbolisasi penjelmaan dewi padi. Pagelaran tari panen, baru akan berakhir, di kala arak-arakan telah memasuki area yang luas.


FADLY SYARIF/MULIANA AMRI