Ilustrasi/Net |
BUGISWARTA.com, Sinjai -- Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Mannanti, Kecamatan Tellulimpoe Sinjai dikeluhkan keluarga pasien,
mereka menduga pihak Puskesmas terkesan tidak serius dalam hal pemeriksaan
diagnosa penyakit pasien. Senin, 21 Agustus 2017.
Alimuddin (42) warga Desa Pattongko,
Kecamatan Tellulimpoe merasa sangat kesal. Sebab pada hari Rabu (16 Agustus 2017),
dirinya yang mengantar orang tuanya Lohong (70) Karena mengalami sesak, namun
bukannya mendapatkan pelayanan tapi justru orang tuanya langsung dirujuk ke
RSUD Sinjai.
Saat dikonfirmasi, Alimuddin mengatakan
bahwa dirinya kebingungan karna setibanya dirumah sakit hanya berselang
beberapa jam kembali dinyatakan sembuh.
"Saya tidak mengerti pak kenapa
dokter disana langsung merujuk orang tua saya ke rumah sakit umum daerah
soalnya setibanya di RSUD Sinjai, hanya beberapa jam saja orangtua saya sudah
disuruh pulang karena dinyatakan sudah sembuh," katanya.
Parahnya lagi pihak petugas Puskesmas
mengatakan jika Puskesmas Mannanti tidak ada obat dan kurang peralatan.
"Saya minta untuk dibuatkan
keterangan sakit atau perawatan untuk saya jadikan kelengkapan berkas sebagai
syarat untuk mendapatkan rekomendasi dari Dinas Sosial untuk mengurus BPJS tapi
saya tidak diberikan," tambahnya.
Tokoh Pemuda Desa Pattongko, Supardi,
SE.,MM mengaku kalau di Puskesmas Mannanti memang amburadul cara pelayanannya,
dirinya bersama warga terkadang terpaksa membawa pasien ke Puskesmas lain untuk
menjalani perawatan.
"Karena pelayanan yang tidak maksimal
sehingga sebagian besar Masyarakat Tellulimpoe khususnya Desa Pattongko dan
Desa Bua lebih memilih berobat ke Puskesmas Panaikang, hal ini seharusnya
mendapat tindakan tegas dari dinas yang terkait," kesal Supardi.
Terpisah, Kepala Puskesmas Mannanti Bahar
mengatakan setiap pasien yang akan dirujuk telah melewati pemeriksaan oleh
dokter yang bertugas, namun dirinya membenarkan jika memang masalah kurangnya
obat-obatan dikarenakan dibatasi.
"Persoalannya kami di Puskesmas yang
namanya sarana prasarana harus sesuai standar pelayanan yang ada, Kalau masalah
obat memang kami dibatasi hanya untuk obat-obat tertentu saja yang ada, nanti
saya cek apa memang ada warga yang tidak dikasi surat sebagai syarat pembuatan
Kartu BPJS," kuncinya.
BURHAN/MULIANA AMRI