BUGISWARTA.com, Makassar -- Sekaitan rangkaian peringatan
Hakteknas 2017 di Makassar, maka Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti Kemenristekdikti akan menggelar seminar internasional sehari pada 9
Agustus 2017 di Makassar.
Demikian
ditegaskan Humas Dirjen Kelembagaan Kemenristekdikti Iptek Dikti , Sri Partini
kepada media, Senin (7 Agustus 2017).
Dijelaskan,
seminar internasional dengan tema, soal pengembangan Science Techno Park
(STP).
Sesuai
rencana seminar ini akan di hadiri Walikota Makassar, Dany Pamanto serta Dirjen
Kelembagaan Iptek Dikti, Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng. Sc serta undangan
lainnya.
Narasumber
dalam seminar sehari itu berasal dari luar negeri yakni; Febrice Merien dari
Auckland University Technology New Zealand, katanya.
Makalah akan
dibawakan Febrice berjudul, Strengthening Regional Networking among Universities, Industry and Regulation Financial Institution for STP Development.
Pembawa
materi yang lain, Jacques Hefti berasal dari University of Zurich. Makalah
dibawakan berjudul, Start up Designing Entrepreneurship in University for
Science Techno Park Development, tegasnya.
Selain itu juga akan tampil selaku pemateri, Xie Chengsou asal China.
Makalah yang dibawakan, Creating Linkages between STP and Industry to support Research Based Industry Needs. Sesi pertama ini tampilkan moderator, Dr. Keri
Lestari.
Pada sesi
kedua akan tampil narasumber, Henry Kasyfi dari Digicoop. Kertas kerja akan dibawakan berjudul, Menjawab era digital dengan kerjasama hexa
helix dalam mengihilirisasikan hasil riset dalam negeri dengan wujud
kedaulatan digital di smartphone Digicoop, ungkapnya.
Bupati
Bantaeng, Prof. Dr. Ir. HM. Nurdin Abdullah, M.Agr tampil membawakan
makalah, Membangun networking dan trust industri dalam mengembangkan unggulan
daerah melalui inovasi dan good governance.
Pembawa
makalah lainnya adalah dari PT Riau Andalan Pulps and Papers dengan moderator
Dirjen Kelembagaan Iptekdikti, tandasnya.
Selain
seminar internasional, Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti pada Selasa (8 Agustus
2017) menggelar sosialisasi incubator di Unit Pengembangan Kewirausahaan
Bisnis Unhas.
YAHYA
MUSTAFA/MULIANA AMRI