![]() |
BUGISWARTA.com, Selayar -- Persoalan bangunan sarana-prasarana
pelayanan publik di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan kembali
menjadi perhatian dan sorotan masyarakat. Sorotan kali ini diarahkan ke
kompleks RSUD KH. Haiyung Benteng menyikapi kondisi fisik bangunan koridor yang
menjadi jalur evakuasi utama pasien menuju ruang perawatan Jeruk dan Melinjo.
Sorotan dilayangkan publik menyusul
kerusakan beberapa bagian plafon bangunan koridor rumah sakit yang berpotensi
mengancam keselamatan pengunjung baik dari pihak keluarga pasien, perawat, dan
ataupun pasien, saat akan dievakuasi dari ruang instalasi gawat darurat menuju
ruang perawatan.
Kerusakan-kerusakan lain terlihat pada
bangunan pos jaga satuan polisi pamong praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran
(Damkar) serta pos security rumah sakit yang beberapa bagian dindingnya mulai
terlihat retak.
Hal serupa terlihat pada area pelataran
parkir utama rumah sakit yang kian memprihatinkan. sorotan juga tertuju pada
atap bagian samping bangunan laboratorium rumah sakit yang mulai berjatuhan ke
tanah.
Beberapa bagian dinding rumah sakit juga
mulai nampak memprihatinkan dengan kondisi cat yang terlihat kusam dan
terkelupas katena termakan usia. Persoalan ini langsung mendapat tanggapan
serius anggota Komisi Pendidikan dan Kesehatan DPRD Kepulauan Selayar,
Awiluddin Sihak, SH., MH.
Dalam pernyataan yang disampaikannya
kepada wartawan hari Minggu, (09/07) malam, Awil menandaskan, Komisi Pendidikan
dan Kesehatan akan segera mempertanyakan persoalan ini kepada instansi terkait
Dinas Kesehatan dan RSUD KH. Haiyung, Benteng melalui rapat kerja dan evaluasi
antara DPRD dengan eksekutif selaku mitra kerja sejajar lembaga
legislatif.
Persoalan estimasi kebutuhan anggaran
renovansi bangunan koridor dan pos jaga rumah sakit sepenuhnya diserahkan
kepada dinas kesehatan dan RSUD KH. Haiyung untuk membuat usulan ke DPRD
Kepulauan Selayar dan selanjutnya akan dibawah ke tahap pembahasan anggaran
pokok TA. 2018.
Permasalahan penataan kembali area
pelataran rumah sakit kata Awiluddin telah dianggarkan pada tahapan pembahasan
anggaran pokok TA. 2017 senilai seratus juta rupiah. Pekerjaannya pun
dipastikan akan rampung tahun ini, ujarnya.
Tahapan pembahasan anggaran perubahan TA.
2017 sendiri dipastikan baru akan mulai bergulir pada medio bulan September
2017 mendatang. Untuk menghindari potensi temuan dalam tahap pembahasan
anggaran perubahan, anggota DPRD Kepulauan Selayar menjamin tidak akan membahas
ataupun menyelipkan anggaran pembangunan fisik dalam tahapan penyusunan RAPBD
Perubahan TA. 2017 dengan mempertimbangkan sempitnya ruang waktu pengerjaan
proyek.
Menjawab aspirasi dan keluhan tenaga
perawat rumah sakit yang meminta peningkatan kesejahteraan, Wakil Ketua Komisi
Pendidikan dan Kesehatan Kepulauan Selayar, Awiluddin Sihak menyatakan,
pengalokasian anggaran uang jaga senilai dua puluh ribu rupiah per shift untuk
tenaga perawat, suster, dan bidan yang bertugas di RSUD KH. Haiyung dianggap
telah cukup memadai.
FADLY SYARIF/MULIANA AMRI