BUGISWARTA.com,
Bone -- Dalam rangka
mendukung pengembangan mekanisme pertanian terpadu dengan penerapan teknologi
yang tepat, Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) berupaya
untuk memberikan bantuan berupa paket Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan)
kepada masyarakat yang dikelola melalui UPJA maupun Dinas Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Jajaran TNI-AD di kabupaten khususnya Satuan
Komando Kewilayahan(Korem/Kodim) yang dikelola dalam bentuk Brigade Alsintan.
Pengelolaan Brigade Alsintan
dimaksudkan sebagai task
force dalam bentuk pendampingan
kegiatan olah tanah, tanam
dan panen secara serempak yang
dilakukan kelompok tani di
masing–masing wilayah.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian,
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bone, Andi Tenriawaru
yang kami konfirmasi melalui media WhatsApp mengenai pola Brigade Alsintan ini
mengungkapkan bahwa telah disalurkan ke semua kecamatan berupa handtraktor dan
sementara menunggu tambahan dari pusat.
Senada dengan itu, Kepala UPTD
Pertanian Kecamatan Cina, Abd. Rahman, SP yang ditemui di kediamannya mengungkapkan
bahwa sudah masuk empat unit handtraktor dan dengan pola Brigade yang berlaku
sekarang ini, maka bagi kelompok tani yang ingin menggunakan handtraktor
diharapkan melakukan permohonan pinjam pakai untuk bisa menggunakan handtraktor
tersebut.
"Sudah ada masuk empat unit
Handtraktor dinda, jika ada petani yang ingin gunakan maka diharapkan untuk
membuat permohonan dengan sistem pinjam pakai," Abd. Rahman menjelaskan.
Berdasarkan pedoman umum pengelolaan
Brigade Alsintan Kementerian Pertanian tahun 2017 yang diunduh dari situs psp.pertanian.go.id
Ruang Lingkup Pengelolaan Brigade
meliputi :
- Prinsip pengelolaan Brigade Alsintan
dilaksanakan untuk
memberikan layanan kepada
masyarakat/petani yang
membutuhkan alsintan untuk proses
budidaya dan pasca
panen.
- Segala bentuk pembiayaan dalam rangka
pelayanan Brigade
Alsintan kepada masyarakat/petani
ditanggung oleh
pengguna layanan tersebut. Pembiayaan
dimaksud meliputi :
a. Bahan Bakar
b. Upah operator
c. Mobilisasi alsintan
d. Perawatan dan Pemeliharaan alsintan.
Sebagai contoh, komposisi pembiayaan
alsintan dari nilai
jasa penggunaan alsintan sebagai
berikut:
a. Bahan Bakar berkisar 20%
b. Upah operator berkisar 30%
c. Mobilisasi alsintan berkisar 20%
d. Perawatan dan Pemeliharaan alsintan
berkisar 30%
Penetapan besaran pembiayaan lebih
lanjut disesuaikan
dengan kondisi wilayah masing-masing
serta peraturan
pemerintah daerah setempat.
- Untuk mengoptimalkan pelayanan,
setiap Brigade Alsintan
harus memiliki minimal 3 (tiga) jenis
alsintan yaitu :
a. Traktor,
b. Rice Transplanter,
c. Combine harvester.
ASRUL/MULIANA
AMRI