BUGISWARTA.com, Sinjai -- Sokongan Alokasi Dana Desa (ADD) yang terbilang cukup besar sangat berpotensi disalahgunakan atau tidak tepat sasaran dalam perealisasiannya. Salah satunya muncul di Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai.
Adanya dugaan tentang penggunaan dana ADD yang tidak transparan dan partisipatif menuai perbincangan banyak warga. Pasalnya, setelah beberapa tahun turunnya sokongan dana ADD dari pemerintah, perancangan dan rencana tentang penyaluran dana desa yang tepat sasaran tidak melibatkan seluruh elemen penting masyarakat.
Tidak terlibatnya elemen masyarakat dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) menimbulkan kecurigaan akan penggunaan ADD yang tidak tepat sasaran atau transparansi yang kurang.
Menurut salah satu pengakuan perangkat desa, dirinya tidak pernah dilibatkan pada proses perencanaan tentang apa yang mau dibangun di desa.
"Kita tidak pernah dilibatkan, yang ada biasanya kalau rapat sisa ditentukan siapa mau kerja ini proyek, tidak ada musyawarah apa yang harus dikerjakan dan mau dikemanakan ini dana", ujar salah satu aparat desa yang enggan disebutkan namanya. (24/5).
Hal ini membuktikan dan menguatkan unsur kecurigaan warga dan beberapa elemen masyarakat, sebab ketika di pantau di kantor desa secara langsung, tidak ada papan informasi tentang pengelolaan ataupun sasaran dari peruntukan ADD.
Di lain sisi, Agus Ampa selaku Kepala Desa Turungan Baji, saat dikonfirmasi via telepon terkait keterlibatan warga dalam penyusunan RAB Anggaran Dana Desa dirinya membantah dengan mengatakan, "Jangan langsung menerima laporan Pak, datang langsung ke lapangan. Dan kalau soal transparansi anggaran juga kami umumkan di kantor dan di tempel juga di depan kantor", paparnya.
BURHAN/MULIANA AMRI