Internet |
BUGISWARTA.com, Jakarta--Kalijodo yang dulunya merupakan
salah satu pusat prostitusi terbesar di Indonesia, kini mulai dipadati
wisatawan dari berbagai daerah. Direktur PT Transjakarta, Welfizon Yuza, mengungkap minat
wisata warga Daerah Khusus Istimewa (DKI) Jakarta di ruang terbuka hijau
(RTH) dan ruang terpadu ramah anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta Barat
cukup tinggi.
Menurutnya sejak bus wisata gratis di luncurkan pada pekan
lalu, antrean panjang di halte RTH-RPTRA Kalijodo, " Barusan saya dapat
update terbaru dari staf, katanya, sejak peluncuran bus wisata gratis,
hampir tiap hari antrian terjadi di halte RTH-RPTRA Kalijodo," ungkapnya
di Aula PT TransJakarta, Rabu, 1/3/2017.
Welfizon, sapaan akrab Direktur PT TransJakarta itu
mengapresiasi banyaknya pengguna bus wisata gratis itu.Baru sepekan di
luncurkan, pengguna yang menjajal bus tersebut membludak.
Ia pun menuturkan, Saat ini masih PT Transjakarta baru mengoperasikan tiga unit bus wisata rute Balai Kota-Kalijodo, namun apabila jumlah pengguna bus banyak , PT Transjakarta akan menambah Armada. "Mungkin secepatnya pihak PT Transjakarta akan menambah armada, pasalnya peminatnya cukup banyak, dan tentunya bukan hanya rute Balai kota-Kalijodo," katanya
Bus wisata rute Balai Kota-Kalijodo diluncurkan untuk
memfasilitasi warga yang ingin berekreasi ke RTH-RPTRA Kalijodo. Warga
dapat menggunakan bus tingkat tersebut secara gratis. Bus wisata gratis
itu beropersi setiap hari, yakni Senin-Jumat pukul 11:00-19:00 dan
Minggu 12:00-19:00. Adapun rute yang dilaluinya Balai
Kota-Tosari-Sarinah masuk tol semanggi keluar tol Pluit Tomang-Kalijodo,
begitupun arah sebaliknya.
Arsitek RTH-RPTRA Kalijodo Yori Antar mengatakan, Kalijodo
yang dulu disematkan sebagai tempat negative bisa dibalikkan dengan
adanya RTH-RPTRA. "Melalui Pemprov DKI Jakarta kami buat legenda baru,
Kalau dahulu Kalijodo disematkan sebagai daerah tanda kutip, kini
Kalijodo menjadi ruang main bersama. Kalau ada yang bilang kalau ke
Jakarta gak ke Monas sama aja gak ke Jakarata, dan kini sudah berubah
tagline itu, sekarang tagline'nya rugi ke Jakarta kalau gag ke
Kalijodo," kelakar Arsitek RTH-RPTRA Kalijodo itu.
Yori menambhkan, kelak Kalijodo akan menjadi iconik seperti
Manneken pis di Belgia atau Merlion Park di Singapura. " inikan baru
tahap satu yang rampung, dan tahap keduanya akan menyusul," Yori menutup
pembicaraan.
IRMAN BAGOESEN/MULIANA AMRI