Dan bukan sebaliknya kuat-kuatan, apalagi sikut-sikutan, melainkan harus berkolaborasi layaknya ranta saling berikat satu sama lain. Demikian ditegaskan Ketua Forum Dosen Indonesia (FDI) Sulsel, Amril Arifin, SE,M.Si, kepada media Selasa (7/2/2017)
Dijelaskan, pihak FDI sudah bertemu dengan Pengurus Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Sulsel, dengan ketua Prof Masrurah Mokhtar, sebagai organisasi dosen masih baru, FDI perlu untuk belajar kepada ADI, dan Ketua ADI Sulsel juga menyambut baik.
Waktu dekat ini, FDI juga akan meminta waktu untuk bertemu dengan Ketua ADRI, Suslel Prof Husain Syam untuk bersilaturrahmi. Komunikasi sesama organisasi profesi dosen perlu dijalin, sekali lagi There's No Superman to Day; yang ada adalah Superteam, tandas DPK di STIE YPUP Makassar ini.
FDI Sulsel katanya baru saja Sabtu (4/2/2017) menggelar Seminar International dilaksanakan di Ballroom D Menara Phinisi Lantai 2 berlangsung sukses; Ketiga pembicara mulai dari Mr. Asrudin Leo (Direktur Keuangan Semen Thanglong Vietnam); Andi Muhammad Sadat (Norwich Bussiness School, University of East Anglia, UK); Gatot Hari Prijowiryanto (Direktur SEAMEO, Bangkok Thailand); serta Host: Ishaq Rahman (Unhas) tampil bergiliran serta menginspirasi peserta yang terdiri dari Member FDI dan Peserta Umum.
Salah seorang peserta dari UIT Makassar, Syahruni mengungkapkan kegiatan seperti inilah yang diharapkan dosen-dosen kita, selain inspiratif, menambah wawasan juga ajang silaturrahmi bagi kita semua dari berbagai perguruan tinggi dengan lintas disiplin ilmu.
Ketua FDI DPD Sulsel mengungkapkan bahwa Destination Statement FDI Jelas; yakni Kualitas, dan untuk mencapainya FDI tidak mampu untuk berjuang sendiri, ini butuh sinergy, kolaborasi yg komprehensif dengan berbagai unsur: korporasi, pemerintah, komunitas adalah partner kita.
(nasrullah/Usman)