Pendiri Komunitas Rumah Baca Bukuta Philosophia Andi Zulkarnain menuturkan kegiatan yang digelarnya tersebut dimaksudkan agar memperkaya referensi sekaligus membedah berbagai persoalan lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Bone. "Tentu semagat diskusi kita adalah kritis dan ilmiah dengan dengan mengedepankan prinsip Sipakatau, Sipakainge’, Sipakalebbi," kata Zulkarnaen
Kepala Bidang Pengawsan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Andi Jamaluddin mengatakan menjaga kesehatan lingkungan haruslah menjadi kesadaran semua pihak, karena masalah tersebut bukan hanya menjadi masalah nasional saja tetapi telah menjadi masalah global. "Saat ini pemerintah tengah mengembangkan kampung hijau dan mengurangi penggunaan bahan anorganik, selain itu kami telah malakukan pengkajian terhadap permasalahan air, udara dan tanah," kata Andi Jamaluddin
Jamal mengatakan kendala saat ini di Bone, kurangnya aturan daerah yang mengatur tentang lingkungan hidup, sehingga banyak pihak yang tidak bisa melakukan pembenahan dan perbaikan tentang lingkungan hidup karena tidak ada aturan yang bisa dijadikan acuan dalam melakukan penataan dan perbaikan lingkungan.
Sementara itu legislator dari Partai Nasdem Rudianto Amunir, menilai kondisi lingkungan hidup di Bone sudah masuk parah, ia mencontohkan kerusakan ekosistem laut yang ada di teluk Bone sudah memprihatinkan, "Dulu teluk Bone itu merupakan tempat berkembang biaknya ikan tuna, ada ratusan kapal yang hanya menangkap ikan tuna, tapi sekarang tidak ada lagi ikan tuna,"
Hal yang sama juga diutarakan Ketua Pusat Informai Lingkungan Hidup (PILHI) Kabupaten Bone, Ismail Rivai kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah harus disinkronkan dengan kebutuhan-kebutuhan ditiap daerah agar tercipta hasil yang baik. "Tetap menghasilkan dan memanfaatkan kekayaan alam tapi tidak harus merusak, maka pemerintah mesti dari sekarang membuat telaah dan aturan," katannya. ****