Prof Dr Andi Agustang, M.Si: Sulsel Mencari Pemimpin Jujur Berpihak Masyarakat Marjinal -->
Cari Berita

Prof Dr Andi Agustang, M.Si: Sulsel Mencari Pemimpin Jujur Berpihak Masyarakat Marjinal

MAKASSAR, Bugiswarta.com -- Pasca kepemimpinan Gubernur Syahrul Yasin Limpo (SYL), ke depan masyarakat Sulsel harus mencari  pemimpin yang  jujur, berpihak kepada masyarakat marjinal dan minoritas yang ada di lapisan bawah. Demikian ditegaskan Ketua Prodi S3 Sosiologi PPs-UNM, Prof Dr Andi Agustang, M.Si di Makassar, Minggu (8/1/2016).

Dijelaskan, hampir semua indikator kunci pembangunan menempatkan posisi Sulsel berada pada posisi di atas rata-rata nasional, bahkan jika pencapaian pembangunan itu diakumulasi, posisi pembangunan Sulsel berada pada peringkat lima besar di Indonesia, tegas Guru Besar Sosiologi UNM ini.

Berdasarkan indikator kinerja kunci pembangunan seperti;  laju peningkatan IPM, PDRB, pertumbuhan ekonomi, penurunan jumlah keluaga miskin, dan penurunan jumlah pengangguran, pembangunan berlangsung selama 8 tahun terakhir di Sulsel menunjukkan akselerasi  pembangunan sangat menggembirakan, tandas salah seorang anggota dewan pakar Badan Penguru Pusat Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) ini.

Pencapaian lain  Sulsel adalah provinsi berkontribusi paling besar secara nasional memproduksi beras. Sulsel memiliki over stock beras lebih kurang 2,5 juta ton.

Bersamaan dengan sejumlah pencapaian itu, selama 8 tahun, Sulsel menjadi provinsi paling diminati oleh investor, sangat disenangi oleh pemerintah pusat, indikasinya, sejumlah projek besar seperti; perluasan pelabuhan udara, perluasan pelabuhan laut, kereta api, rumah sakit, hotel dan lain-lain, tandas profesor pertama alumni SMAN Mare Bone ini.

Kondisi ini patut untuk diapresiasi dan diberi acungan jempol di bawah kepemimpinan Gubernur SYL, karena pertumbuhan ekonomi adalah sebuah keniscayaan untuk mencapai kemajuan dan perkembangan, tandas Prof AA panggilan akrabnya.

Membaiknya indikator kinerja kunci pembangunan selama delapan tahun terkahir masih diperlukan upaya untuk menjadikan semakin berkualitas karena belum menjamin pemerataan kekayaan dan kesejahteraan ekonomi kepada seluruh rakyatnya, tegas doktor sosiologi antropologi PPs Universitas Padjajaran Bandung ini. 

Laporan Yahya
Editor Usman Al-Khair