Aspikal, S.Pd, M.Pd Dosen STKIP Muhammadiyah Bone.
- Akhir Tahun, Komunitas PeSPA Agendakan Tour Wisata Alam Lima Kabupaten.
- Tinggalkan Rumah, Istri Tuna Netra Nyaris Di Perkosa Teman Sendiri
- Saiful Marfian : Bone Krisis Pemimpin Jika Tafaddal Tak Ada Lawan Pilkada 2018
Dengan ademnya PILKADA 2018 yang akan datang sehingga menimbulkan beberapa pendapat, bahkan salah satunya mengatakan Bone krisis Calon pemimpin.
Namun dalam kacamata salah satu dosen STKIP Muhammadiyah Bone Aspikal berpendapat lain, tidak adanya muncul calon lain salah satu bentuk keberhasilan pemerintahan A. Fahsar dan Ambo Dalle.
"Bukan krisis calon pemimpin, di bone lumbungnya pemimpin dan itu sudah terbukti, namun mungkin takut melawan a. Fahsar karena kerjanya jelas dan masyarakat melihat sehingga dia akan dipilih kembali" ungkapnya.
Selain itu, Dosen matematika ini menantang kepada mereka yang menilai a. Fahsar tidak berhasil.
" kalau anda merasa a. Fahsar tidak berhasil, ayo lawan dia dipilkada" tantangnya.
Aspikal juga menyebutkan beberapa penghargaan yang diterima Pemerintah Daerah Kabupaten Bone ditangan Fahsar Mahdin Padjalangi sejak dirinya menjadi ponggawa di Kabupaten Bone terakhir 2016 sudah 94 penghargaan yang dikantonginya
"Keberhasilan A. Fashar terlihat sejak 2013 sudah 16 penghargaan yang diterima mulai Penghargaan Adi Praja Satwa Sewaka Tahun 2013 dari Menteri Pertanian 5 Juni Tahun 2013 dan terakhir menerima Penghargaan Bakti Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dari Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, 21 Juli 2016 Tahun 2016 dan lainnya," Bebernya
Selain itu disektor pendidikan A. Fashar dan Ambo dalle mampu membawa bone me jadi peringkat I Nilai ujian nasional sulawesi selatan pada tahun ajaran 2015/2016 tingkat SMP sederajat.
Namun disis lain masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki contohnya sektor pertanian yaitu masih susahnya para petani mendapatkan pupuk dan ini menjadi PR pemerintah untuk memberikan solusi
begitu juga di sektor kesehatan masyarakat miskin harus menjadi perhatian khusus sehingga tidak ada lagi pasien harus tertahan di rumah sakit sementara dirinya mengantongi KIS
Laporan Usman Al-Khair