Ahmad Tang Kopel Sinjai
SINJAI, Bugiswarta.com -- Komite pemantau legislatif (KOPEL) Sinjai mengatakan anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah pada Belanja langsung disetiap tahunnya meningkat pada Tahun 2013 s/d Tahun 2016 namun justru Tahun 2017 mengalami penurunan mencapai Rp 81,2 Miliyar dari tahun 2016 ke tahun 2017.Hal ini diutarakan Ahmad Tang kepadaBugiswarta.Com, menurutnya dari kelompok belanja langsung ada beberapa komponen didalamnya yaitu belanja pegawai, belanja Barang dan jasa serta belanja Modal, pada kelompok belanja langsung realisasi yang rendah justru pada jenis belanja modal.
" Indikasinya nampak pada belanja modal yang rendah ditahun 2017 hanya mencapai Rp 219,4 miliyar lebih atau 45% jika dibandingkan dengan Belanja Barang dan Jasa yang mencapi Rp 231,3 milyar atau 48%, rendahnya belanja modal tersebut tentu sangat disayangkan ditengah-tengah mendesaknya pemerataan pembangunan infrastruktur di pedesaan dan layanan dasar publik di Masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi peningkatan pelayanan publik dasar, " Ujarnya.
Lanjut Ocha Panggilan Ahmad Tang Belanja langsung merupakan belanja yang dipergunakan untuk mendanai program dan kegiatan yang berpengaruh langsung kepada peningkatan kualitas pelayanan publik dan kinerja pemerintah daerah, untuk itu diperlukan penjelasan lebih detail mengapa Belanja Langsung realisasinya rendah.
" Karena rendahnya realisasi belanja langsung menunjukan kualitas perencanaan yang buruk karena menurunnya kinerja Pemerintah daerah dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan, akibatnya masalah pembangunan yang seharusnya dapat terselesaikan tahun 2017 menjadi tertunda penyelesaiannya, " Katanya.
Olehnya itu menurut dia Pihaknya menyarangkan mestinya Pemda dan DPRD Sinjai harus Merubah kebijakan belanja daerah dengan memotong belanja yang kurang produktif, untuk kemudian direalokasikan ke belanja modal, berupa infrastuktur Publik khususnya pada layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan serta infrastruktur di Desa.
" Sehingga dapat memperlancar arus pergerakan ekonomi, dapat membuka akses bagi Masyarakat dalam menggerakkan roda ekonomi dan meningkatkan daya saing daerah, tanpa perubahan kebijakan belanja daerah Sinjai akan jauh tertinggal dengan Kabupaten tetangga, " Kunci Ocha.
Laporan Izhar
Editor Usman Al-Khair