Peringatan Hari Toleransi, Perbedaan untuk Menyatukan -->
Cari Berita

Peringatan Hari Toleransi, Perbedaan untuk Menyatukan


Oleh: Renald Mangkaue A.Patarai
Sekum Fokermapi Sinjai.‎

Peringatan Hari toleransi Terasa sangat relevan sekaligus memprihatinkan mengingat kondisi global yang tidak kondusif untuk toleransi,yang seharusnya bukan cuma harinya baru di peringati sebab mestinya toleransi itu setiap hari setiap saat harus dilakukan.
Hal itu perlu disadari bahwa kita hidup dalam kemajemukan. Keanekaragaman budaya dan etnis ini sungguh merupakan karunia tak ternilai manakala kita semua bisa hidup rukun dan damai.

Namun apabila tidak dibina dan dipupuk dengan suasana yang kondusif bisa timbul perpecahan.Konflik-konflik ini tentu mengancam integrasi kita sebagai umat.

MEMAKNAI KEMBALI TOLERANSI
Dalam kehidupan sehari-hari, keberagaman ini juga harus disertai dengan rasa toleransi yang besar dari masyarakat.

Toleransi adalah sikap saling menghargai, menerima, dan kesediaan hati untuk menerima kelompok yang berbeda.

Menyadari hal itu, bahwa Bangsa ini dibentuk dengan berbagai perbedaan ideologi, agama, dan suku sehingga menghasilkan konsep Bhinneka Tunggal Ika.Konsep ini semata-mata memberikan pemahaman bahwa toleransi menjadi sikap utama mencapai keberagaman yang satu.
perbedaan yang tidak dapat kita seragamkan, tak dapat pula kita hapuskan.

Lagi-lagi semua kembali ke cara kita berpikir,bagaimana kita dapat menyikapi setiap perbedaan yang ada. Perbedaan adalah anugerah. Perbedaan membuat kita dapat saling melengkapi,Perbedaan adalah kekayaan negara kita.

Ketika masyarakat dari suku dan bangsa lain mampu meraih kesuksesan di tanah kita, pelajarilah bagaimana ia dapat meraihnya. Ambil ilmunya, bukan nyawanya. Jadilah masyarakat yang punya jiwa besar dengan menyikapi segala perbedaan secara bijak.

Kemajemukan adalah suatu realitas yang tak terbantahkan, harus disadari dan diberi ruang sehingga semua unsur memiliki jalinan satu sama lain yang pada gilirannya dapat memberi kontribusi bagi penguatan Indonesia yang solid di masa depan.

Disadari, artinya kemajemukan, itu benar-benar direfkesikan setiap warga negara, Konflik-konflik yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ,karena pluralitas tidak dihargai dan tidak diberi ruang. Kondisi seperti itu kadang dimanfaatkan secara politis, diboncengi faktor ekonomi sehingga konflik terus membara.

Kita patut berbangga pada the founding fathers yang benar-benar menyadari realitas kemajemukan sebagai bagian dari kehadiran Indonesia.Adanya kesadaran tentang realitas kemajemukan itulah yang pada akhirnya membulatkan sikap mereka untuk menetapkan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia.‎

(*****)