Oleh : Saenal Zulkarnain(Direktur Eksekutif Episentrum Institute)
Tanggal 11 November Hari Ini +1 Hari Pahlawan Merupakan Hari Bersejarah Untuk Organisasi Daerah Sinjai Yang Bertepatan Dengan Milad Ke-50 Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sinjai (HIPPMAS), Dengan Spirit Kepahlawanan Membangun HIPPMAS Yang Berintegritas.
Sejarah telah membuktikan bahwa organisasi-organisasi kepemudaan memiliki peran dan konstribusi yang penting dalam perubahan sosial. Lahirnya Budi Utomo menjadi tonggak sejarah munculnya kesadaran dikalangan pemuda dan mahasiswa yang terdidik tentang arti pentingnya suatu organisasi sebagai instrumen dalam medium perjuangan kebangsaan,Tanpa organisasi maka mahasiswa hanya akan menjadi kerumunan masyarakat marjinal yang sangat mudah dipatahkan perjuangannya dalam menghadapi rezim otoriter dan sentralistik maupun dalam memperjuangkan kepentingan-kepentingannya.
Napak Tilas Sejarah HIPPMAS
Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sinjai (HIPPMAS) merupakan lembaga yang berbasis kedaerahan, merangkul seluruh elemen pemuda dan mahasiswa yang menempuh jenjang studi di berbagai daerah khususnya di kota makassar. Diusia yang tidak muda lagi HIPPMAS tidak pernah berhenti berkarya, eksistensinya selama-50 tahun tidak pernah fakum akan konstribusi nyata terhadap pembangunan daerah Kab.Sinjai. Betapapun usaha untuk membantahnya, fakta ini akan terus mengaktual seiring dengan matangnya kapasitas organisasi dalam menanggapi dinamika sosial yang terjadi ditengah kehidupan kebangsaan dan keummatan.
Dari landasan falsafah tersebut sehingga misi HIPPMAS termanifestasikan kepada kualitas generasi muda yang sadar akan peran dan tanggung jawabnya sebagai intelektual organik, moral force, dan social control dalam kehidupan bermasyarakat. Eksistensi HIPPMAS secara subtantif didasari dengan nilai luhur dan dikokohkan seluruh organ yang berada dalam tubuh HIPPMAS, baik itu DPC, DPD, Komisariat maupun Badan Otonom. Karena itu, HIPPMAS diharapkan mampu mentransformasikan embrio intelektual baik secara individu maupun secara kolektif menjadi kreatif minoroty ditengah kehidupan bermasyarakat dan peran tersebut meski tetap sinergis dengan khasanah spiritual, intelektual, dan moral guna menghindari peran arogansi intelektual.
Dinamika adalah sebuah keniscayaan dalam organisasi. Degradasi terjadi seiring maraknya separatis pemikiran pemuda dan mahasiswa yang terkontaminasi pusaran politik yang tak terkontrol dengan reformasi kebijakan, hal itu terbukti ketika nilai luhur terintegrasi kepada sikap apatis dikalangan pemuda dan mahasiswa sinjai. Krisis kepercayaan mengisyaratkan pembaharuan legitimasi masyarakat secara aktif yang hanya dapat tercipta melalui karakter kepemimpinan yang kuat.
Organisasi HIPPMAS di usianya yang ke-50 tahun ini, telah matang ditempa oleh waktu, bahkan punya kelengkapan untuk mengatur dan menjalankan organisasi baik platform gerakannya maupun salah satu kekhasan organisasi perkaderan. Setiap zaman punya corak dan gaya tersendiri, sehingga hal ini sanggup diwariskan dari masa ke masa sesuai dengan garis sejarah, basis ideologi, dan visi yang jelas tertuang dalam konstitusi.
Maka, sarana seperti hajatan kongres yang yang sejatinya mendewasakan cara pandang dan paradigma berpikir untuk membangun kelembagaan yang kokoh dan berintegritas tanpa adanya money politik dan praktek mobilisasi massa diluar internal HIPPMAS yang bermaksud memecah bela soliditas internal justru mengeser nilai-nilai ketokohan dalam menghadapi dinamika organisasi. Kongres yang diadakan oleh HIPPMAS setiap dua tahunnya adalah momentum untuk menggodok arah jalan atau road map kepengurusan HIPPMAS.Untuk itu, Kongres selayaknya menjadi peristiwa yang amat penting bukan sekedar menjadi ajang perebutan kursi ketua umum yang selama ini terjadi, tetapi merupakan ruang bagi semua kader yang berkaitan atas urat nadi kehidupan rganisasi untuk duduk dan memberi konstribusi pemikiran atas organisasi yang kita cintai bersama
Refleksi Kaderisasi HIPPMAS
Proses kaderisasi merupakan salah satu agenda penting yang dilakukan oleh organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki oleh anggotanya. Target yang harus dicapai dalam kaderisasi ini adalah : Pertama, aspek kognitif, dimana terjadinya transformasi nilai-nilai yang menjadi flatform perjuangan organisasi. Kedua, aspek psikomotorik, dimana anggota organisasi memiliki kemampuan tindakan-tindakan praktis dalam menjalankan program-program organisasi secara sistematis dan massif, dan Ketiga, aspek sosial, bahwa kaderisasi menjadi momentum untuk berinteraksi dengan komunitas internal maupun eksternal organisasi.
Dalam konteks kaderisasi, HIPPMAS sebagai organisasi kedaerahan merupakan organisasi yang memiliki sistem kaderisasi anggota yang terstruktur, baik dalam aspek kurikulum maupun dalam hal metode yang digunakan. Terdapat tiga hal penting yang membuat HIPPMAS menjadi organisasi yang penting dan diperhitungkan oleh pelajar, mahasiswa dan pemuda asal Sinjai, yakni latihan kader (LK) yang berjenjang, tradisi intelektual dan sifat "Independensi" organisasi. Ketiga unsur itu merupakan kesatuan yang saling terkait yang diarahkan untuk mencapai tujuan HIPPMAS, yakni "Terbinanya generasi muda yang cerdas dan kreatif serta bertanggung jawab demi terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi tuhan yang maha kuasa". Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, sistem kaderisasi HIPPMAS diorientasikan untuk dapat mencetak kader-kader yang militan dan memiliki kualitas serta kemampuan yang memumpuni.
Berorganisasi Dengan Gagasan
Tawaran gagasan flatfrom dalam organisasi sangatlah tepat khususnya organisasi kepemudaan sehingga ketika mahasiswa, pemuda, kelompok atau orang per orang mendukung seorang calon, dukungan tersebut bukanlah berdasarkan uang atau sebaliknya karena ketakutan akibat ancaman dan intimidasi, tapi didasarkan pada penerimaan terhadap gagasan yang ditawarkan.
Berorganisasi Dengan Tindakan
Lebih lanjut dari berorganisasi dengan gagasan adalah "berorganisasi dengan tindakan" pilihan saya masuk ke dalam organisasi adalah untuk mewujudkan dan mendialogkan gagasan-gagasan saya. Dalam konteks berikhtiar dan berkontribusi bagi bangsa, saya melihat organisasi merupakan sarana paling efektif untuk mewujudkan gagasan tersebut.
Beranjak dari kerangka diatas, seorang pemimpin dalam demokrasi yang produktif harus memiliki dua klasifikasi, yaitu Kualifikasi Politis, kualifikasi dimana seorang pemimpin haruslah akseptabel. Akseptabilitas merupakan hasil yang didapat dari integritas, moralitas, kompotensi dan penerimaan terhadap pluralitas. Pemimpin haruslah memiliki catatan moralitas yang baik, integritas yang tidak cacat, kompotensi yang dapat diandalkan dan yang tidak kalah penting kesadaran akan fakta bahwa HIPPMAS adalah sebuah organisasi kedaerahan dengan keragaman dalam hampir seluruh aspek kehidupannya. Kualifikasi politis ini akan membangun legitimasi politik seorang pemimpin.
Tipologi Kepemimpinan HIPPMAS
Transisi kepemimpinan di internal HIPPMAS tentunya tidak hanya diarahkan pada perubahan prosedur-prosedur organisasi secara formal, tetapi juga mensyaratkan tumbuh berkembangnya budaya dan dinamika lembaga yang lebih demokratis. Pada level prosedural, perubahan organisasi telah secara bertahap berlangsung, akan tetapi pada level subtantif praktek demokrasi belumlah berlangsung secara sempurna dan efektif menjawab berbagai persoalan yang muncul. Dinamika berdemokrasi haruslah mensinergikan antara prosedur dan subtansi. Dengan demikian, transisi kepemimpinan di HIPPMAS dapat menciptakan sosok pemimpin yang demokratis serta mampu menjawab berbagai persoalan kebutuhan internal lebih konkrit.
Begitu pun dengan membangun kepercayaan kepada semua elemen juga harus dimulai pada tingkat individu. Setiap orang yang ber-HIPPMAS harus percaya pada diri sendiri bahwa kita dapat mengubah nasib. Tanpa kepercayaan, sulit melahirkan partisipasi politik etis yang luas, yang merupakan basis dari demokrasi. Kepercayaan pribadi dibangun dari interaksi yang berulang, jadi yang diperlukan untuk menumbuhkan sikap percaya adalah memberi ruang seluas-luasnya bagi interaksi.
Bertemunya arah institusional dan individual dalam membangun kepercayaan akan memperkuat budaya demokrasi kita. Persaingan politik akan menjadi kompetisi yang sehat. Kritik akan direspon secara positif karena yang mengkritik percaya bahwa yang dikritik dapat berbuat lebih baik, serta yang dikritik percaya bahwa kritik tersebut disampaikan bukan karena rasa benci. Tujuan bersama dan demokrasi menjadi payung dari kompetisi yang sehat.
Dalam konteks kekinian, HIPPMAS membutuhkan sosok pemimpin yang dapat mensinergikan antara ucapan dan perbuatan, sudah terlalu lama HIPPMAS merindukan kehormatan yang berintegritas dan bukan kewibawaan yang sengaja dibuat-buat. Allah SWT berfirman dalam surah As-Saff : 1-4 yang Artinya : "Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah; dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.Wassalam.(####)