JAKARTA, Bugiswarta.com -- Situasi politik Ibu Kota hari-hari ini semakin memanas dan menyimpan bara api. Hal ini ditambah lagi dengan pernyataan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dinilai sebagai bentuk penistaan terhadap agama Islam.
Meskipun Ahok secara terbuka telah meminta maaf pada umat Islam, namun tidak lantas menggugurkan kemarahan kalangan Islam.
Keadaan ini, lanjut Razikin, akan menjadi ancaman bagi kemajemukan, demokrasi dan pembangunan Bangsa. Dalam situasi seperti ini, kata dia, Ahok sebaiknya dapat berpikir lebih jernih dan bertanggungjawab atas ucapannya dengan gagah berani membatalkan pencalonan dirinya sebagai calon gubernur.
"Saya pikir Ahok dapat memahami situasi politik yang berkembang, Ahok sedang diuji untuk dapat korbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan negara. Saya pikir keputusan tersebut sangat berat dan tidak mudah, tapi jika Ahok mundur, menurut saya Ahok adalah politisi besar yang akan dikenang dalam sejarah Indonesia," ujar Razikin.
"Sebaiknya Ahok memfokuskan diri menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur sekarang dengan baik, saya pikir rakyat Indonesia akan mencatat keberhasilan-keberhasilan Ahok memimpin Jakarta," tambah Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia itu.
Laporan : Usman
Meskipun Ahok secara terbuka telah meminta maaf pada umat Islam, namun tidak lantas menggugurkan kemarahan kalangan Islam.
Menurut Dewan Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI), situasi ini sangat berpotensi mengarah pada terjadinya konflik rasial yang dapat merugikan Bangsa, sekaligus menjadi ancaman bagi tumbuhnya demokrasi."Kami menilai potensi konflik ini akan terus terpelihara sampai pada selesai Pilgub, dan akan semakin bertambah kuat dan meledak apabila Ahok memenangkan pertarungan Pilgub nanti," kata Razikin Juraid, Ketua Bidang Sosial Politik Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) melalui siaran persnya, Selasa (11/10).
Keadaan ini, lanjut Razikin, akan menjadi ancaman bagi kemajemukan, demokrasi dan pembangunan Bangsa. Dalam situasi seperti ini, kata dia, Ahok sebaiknya dapat berpikir lebih jernih dan bertanggungjawab atas ucapannya dengan gagah berani membatalkan pencalonan dirinya sebagai calon gubernur.
"Saya pikir Ahok dapat memahami situasi politik yang berkembang, Ahok sedang diuji untuk dapat korbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan negara. Saya pikir keputusan tersebut sangat berat dan tidak mudah, tapi jika Ahok mundur, menurut saya Ahok adalah politisi besar yang akan dikenang dalam sejarah Indonesia," ujar Razikin.
"Sebaiknya Ahok memfokuskan diri menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur sekarang dengan baik, saya pikir rakyat Indonesia akan mencatat keberhasilan-keberhasilan Ahok memimpin Jakarta," tambah Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia itu.
Laporan : Usman