Andi seto gadhista Asapa Saat menjenguk bayi syawal di RS wahidin makassar(Dok.Kawan Seto)
Seto datang untuk melihat langsung kondisi putra Mutsawir dan Masna itu, yang sebelumnya dirujuk dari RSUD Sinjai lantaran harus menjalai operasi. Akibat didera penyakit Hirschsprung, perut Syawal juga membesar.
"Berita adik syawal ramai diberitakan media online,saya datang kemari sebagai bentuk solidaritas sesama warga sinjai,tolong jangan dipolitisasi ini murni kemanusiaan,tidak perlu kita perdebatkan bagaimana niat kita,yg terpenting saat ini adik syawal bs melewati masa kritis dan diberi kesembuhan,setiap manusia diciptakan untuk saling menolong" kata Andi Seto, saat menjenguk Syawal, di RSUD Wahidin Sudirohusodo, Makassar.Sebelumnya, kabar tentang Syawal menuai perhatian netizen khususnya di Sinjai, setelah foto yang terbaring di bangsal anak dengan kondisi perut yang buncit, diberitakan sejumlah media online.
Selain miskin, orang tua Syawal tergolong warga yang berpendidikan rendah. Ayahnya hanya seorang petani penggarap yang hidup kekurangan, di Dusun Jerrung, Desa Lamatti Riawang, Kecamatan Bulupoddo, Sinjai.
Beruntung, seorang petugas kesehatan di desa itu, Andi Rahmi, menemukan Syawal, yang kemudian berinisiatif membawa bayi malang itu ke rumah sakit untuk diberikan penanganan medis.
Syawal dirawat di RSUD Sinjai selama tujuh hari, sebelum kemudian dirujuk ke RSUD Wahidin Makassar, untuk dioperasi menggunakan jaminan kesehatan dari pemerintah. Mahasiswa di Sinjai juga berupaya menggalang dana di jalan, untuk membantu beban orang tua Syawal.
Laporan Izhar
Editor Usman