SINJAI,Bugiswarta.com -- Maraknya kasus perkelahian antar siswa yang akhir-akhir ini sering terjadi dikalangan Sekolah yang ada di Kabupaten Sinjai hingga sampai melukai dinilai merupakan satu kemunduran dunia pendidikan khususnya dalam pembinaan katakter,moral dan Ahlak bagi peserta didik.Jumat(16/9/2016)
Hal ini disampaikan oleh kepala Biro advokasi Hukum Dan HAM Institut Hukum Indonesia (IHI) Sinjai Asran Rivaid yang perihatin dengan sejumlah kejadian perkelahian yang melibatkan anak Sekolah.
"Perlu kita pahami jika saat ini ada kemunduran dunia pendidikan kita sehingga marak Siswa yang berselisih dengan guru bahkan ada yang sampai keranah hukum seperti kasus kemarin di SMA Aska,Siswa yang tawuran dan perkelahian antar siswa juga merupakan hal yang mesti di pikirkan,ini terjadi karna kurangnya pemahaman serta kurikulum yang basicnya pendidikan moral karakter dan ahlak"Ujarnya.
Lebih lanjut menurut Asran jika pendidikan katakter di terapkan dengan maksimal maka tidak menutup kemungkinan tidak ada lagi yang terjadi hal-hal yang seperti itu.
"Dulu waktu masih ada pelajaran PMP misalnya jarang sekali ada kejadian guru dipukul murid,bahkan pendidik merupakan orang yang sangat di hormati,tidak ada Siswa dengan siswa lainnya saling berkelahi sampai ada korban"Pukasnya.
Kita berharap ada solusi untuk itu agar tidak ada lagi kejadian,minimal Pemerintah hidupkan kembali pemahaman karakter berupa kurikulum yang jelas dan tepat bagi anak didik,Tambahnya.
Baru-baru ini seorang siswa SMAN 1 Sinjai borong FN(17) nekat memarangi AD(16) yang merupakan teman sekolahnya hanya karna faktor ketersingungan(14/9) sehingga korban AD di bawa kepuskesmas,keduanya masih berstatus anak dibawah umur.
Hal ini disampaikan oleh kepala Biro advokasi Hukum Dan HAM Institut Hukum Indonesia (IHI) Sinjai Asran Rivaid yang perihatin dengan sejumlah kejadian perkelahian yang melibatkan anak Sekolah.
"Perlu kita pahami jika saat ini ada kemunduran dunia pendidikan kita sehingga marak Siswa yang berselisih dengan guru bahkan ada yang sampai keranah hukum seperti kasus kemarin di SMA Aska,Siswa yang tawuran dan perkelahian antar siswa juga merupakan hal yang mesti di pikirkan,ini terjadi karna kurangnya pemahaman serta kurikulum yang basicnya pendidikan moral karakter dan ahlak"Ujarnya.
Lebih lanjut menurut Asran jika pendidikan katakter di terapkan dengan maksimal maka tidak menutup kemungkinan tidak ada lagi yang terjadi hal-hal yang seperti itu.
"Dulu waktu masih ada pelajaran PMP misalnya jarang sekali ada kejadian guru dipukul murid,bahkan pendidik merupakan orang yang sangat di hormati,tidak ada Siswa dengan siswa lainnya saling berkelahi sampai ada korban"Pukasnya.
Kita berharap ada solusi untuk itu agar tidak ada lagi kejadian,minimal Pemerintah hidupkan kembali pemahaman karakter berupa kurikulum yang jelas dan tepat bagi anak didik,Tambahnya.
Baru-baru ini seorang siswa SMAN 1 Sinjai borong FN(17) nekat memarangi AD(16) yang merupakan teman sekolahnya hanya karna faktor ketersingungan(14/9) sehingga korban AD di bawa kepuskesmas,keduanya masih berstatus anak dibawah umur.
Laporan Izhar
Editor Usman