Merah Putih Berkibar Megah di "Coppo Bulu Assokkoreng" -->
Cari Berita

Merah Putih Berkibar Megah di "Coppo Bulu Assokkoreng"

Dari kejauhan tampak Bendera Merah Putih berkibar megah di puncak Gunung Assokkoreng Tampaning Desa Patampanua Kecamatan Marioriawa.

SOPPENG, BUGISWARTA.COM; --- Mengikisnya rasa nasionalisme dan patriotisme belakangan ini di kalangan remaja, rupanya fenomena ini tak berlaku bagi ke - 17 remaja putra Tampaning Desa Patampanua Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng.

Bagaimana tidak, sejak 2013, setiap tahun, momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, bagi remaja putra Tampaning tersebut telah mengibarkan Bendera Merah Putih yang berukuran raksasa 17,45  x 12,50 Meter di "Coppo Bulu Assokkoreng" (puncak Gunung Assokkoreng) dengan ketinggian 521 Meter di atas Permukaan Laut (mdpl). Gunung tersebut terlihat dari kejauhan tertinggi di antara beberapa gunung yang berdiri di sekitarnya.

Menyambut Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-71 tahun ini, tanggal 17 Agustus 2016, ke - 17 remaja tersebut dengan penuh antusias merayakannya, bukan hanya partisipasi mereka yang dikoordinir pemerintah desa dan kecamatannya, tapi lebih dari pada itu, dengan melalui kerikil - kerikil tajam bebatuan pada jalan terjal  menuju ke Coppo Bulu Assokkoreng, mereka melakukan kegiatan perkemahan untuk mengibarkan Bendera Merah Putih. Bendera raksasa tersebut,  dikibarkan pada Senin  pagi, 15 Agustus 2016 yang hingga hari ini, masih terlihat berkibar megah dari kejauhan. Kegiatan ke-17 remaja ini sebagai bentuk kesadaran  nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air Indonesia sekaligus kontra produktif bagi fenomena mengikisnya kesadaran rasa nasionalisme integritas berbangsa dan bernegara bagi generasi muda belakangan ini. Juga merupakan bentuk membangun kesadaran logika masyarakat setempat yang selama ini kalau gunung tersebut dipercaya keangkerannya, jika terdapat seseorang yang mencoba memasuki atau menaiki gunung tersebut maka diyakini tidak akan kembali. Kalaupun kembali ia akan mengalami sakit hingga menemui ajalnya. Begitulah mitos yang selama ini berkembang. Walaupun seiring semakin meningkatnya ilmu pendidikan semakin menipis pula mitos itu.

Mereka mengibarkan bendera itu dengan prosesi upacara yang penuh hikmat. Ada bertindak selaku Inspektur Upacara, Komandan Upacara, lagu Indonesia Raya, pembacaan teks Pancasila, Pembukaan UUD 1945, Amanat Inspektur Upacara, layaknya upacara penaikan bendera di sekolah.

Ketujuh belas remaja putra Tampaning ini, yakni; Pasha, Hasan, Muslihan, Sahidin, Asgar, Arman, Imam Fadli, Dedi Aswar, Adam Malik, La Kemmang, Muh. Aidil, Wahyudi, Ahmad Heri, Umrah Irma, Nur Syamsu Jamal, Nur Halim Jamal dan Hasruddin. Mereka terdiri dari berbagai latar belakang, baik yang masih pelajar maupun yang sudah memiliki mata pencaharian tetap.

Diketahui, nama Gunung Assokkoreng adalah nama dari bahasa bugis yang jika dibahasa Indonesiakan, Assokkoreng, berarti sebuah alat untuk dipergunakan memasak ketan (sokko) terbuat dari anyaman daun lontar. Karena gunung tersebut mirip dengan Assokkoreng maka masyarakat setempat sejak dahulu kala memberikan nama Bulu Assokoreng. Nama itulah yang lebih populer sekarang. Walaupun ada juga di kalangan warga menamainya Bulu Latorang meski hingga saat ini, BUGISWARTA.COM, belum menerima informasi latar belakang Bulu Assokkoreng dinamai juga Bulu Latorang.

Hal tersebut diutarakan, Sahidin, salah satu di antara ke-17 remaja putra Tampaning tersebut kepada BUGISWARTA.COM, Minggu, 20 Agustus 2016 di Warkop Minaspa Panincong.

Mengetahui adanya warganya yang mengibarkan Sang Merah Putih di puncak gunung Assokkoreng tersebut, Camat Marioriawa Drs. Evinuddin, M. Pa mengatakan, "patut diapresiasi, kegiatan anak muda ini telah menjawab fenomena mengikisnya nasionalisme  yang dialamatkan kepada kaum muda. Bukan dengan kata - kata tetapi mereka menjawabnya dengan tindakan, kalau fenomena itu tidak semuanya benar. Selamat kepada anak muda, terima kasih kepada putra Tampaning, ujarnya.

Hal yang sama juga ditanggapi Kades Patampanua Amiruddin didampingi Kepala Seksi Pemerintahannya Sukarno. Bahkan juga salah satu putra Tampaning yang anggota DPRD Soppeng hasil pileg 2014 lalu, H. Herman, "selain menunjukkan patriotisme, anak muda ini telah mempromosikan destinasi potensi pariwisata Soppeng untuk dikelola lebih baik bagi peningkatan pendapatan asli daerah dan kesejahteraan masyarakat Soppeng" katanya.‎

Laporan : alimuddin
Editor: Usman