Hamka, SE.,M.Si
BONE, Bugiswarta.com - Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Ke-71 Tahun 2016 ini, secara yuridis formal indonesia telah merdeka dan berdaulat, namun menurut mantan Ketua Umum Kerukunan Mahasiswa Bone Lamellong UMI Makassar (1999-2002) Hamka, nampaknya kita masih perlu merefleksikan makna kemerdekaan dalam aspek kehidupan sosial ekonomi seluruh entitas bangsa. apakah benar kita telah menikmati kemerdekaan dalam arti dan subtansi yang sesungguhnya?
"Usia 71 tahun kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tidak membuat bangsa ini semakin bermatabat dan mandiri, berbagai problem nasional khususnya bidang ekonomi semakin menumpuk," Ungkap Hamka Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP Muhammadiyah Bone ini, Rabu (17/8/2016).
Lanjut, Mantan Ketua Majelis Pertimbangan Dewan pengurus Pusat Kepmi Bone (2005-2007) menyebutkan bahwa Indikasinya adalah masih banyaknya perusahaan-perusahaan asing yang tentu mengancam kedaulatan nasional,limpahan kekayaan sumber daya alam bangsa indonesia tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.
"Apakah ini bukti bahwa kekayaan bangsa kita hanya di nikmati oleh bangsa asing? kemerdekaan sesungguhnya adalah apabila indonesia telah mandiri, tentu ini bisa di wujudkan apabila ada komitmen para stkholder/pemimpin bangsa dan generasi muda sebagai pelanjut estafet kepemimpinan tentunya tidak boleh tinggal diam dan harus sadar mengenai hal ini," Ujar Ketua Bidang Politik DPD KNPI Bone ini.
Olehnya itu, Untuk mengatasi masalah tersebut, Kata Hamka, Indonesia tidak bisa hanya fokus pada pembangunan ekonomi. Indonesia tidak bisa pula mengandalkan pada pendekatan keamanan untuk menciptakan stabilitas politik. "Namun kita harus mengambil pelajaran dari semangat kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Kita harus membangun jiwa merdeka yang berupaya meningkatkan kekuatan, kemandirian dan kedaulatan bangsa", tuturnya.
Laporan: Jumardi
Editor: Usman